FIFA Beri Rp500juta untuk Proyek Percontohan di Indonesia

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 10 Feb 2017 18:50 WIB
FIFA menggelontorkan bantuan dana sebesar US$40 ribu atau sekitar Rp532 juta kepada Indonesia untuk membuat proyek percontohan penyelesaian sengketa sepak bola.
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono berpose bersama para utusan FIFA dan FIFpro usai pertemuan di hotel Sultan, Jakarta, 10 Februari 2017. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola dunia (FIFA) menggelontorkan bantuan dana sebesar US$40 ribu atau sekitar Rp532 juta untuk membuat proyek percontohan di Indonesia.

Proyek tersebut adalah Majelis Penyelesaian Sengketa Nasional (NDRC). Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyatakan NDRC adalah pengadilan arbitrase independen yang dibentuk asosiasi anggota--dalam hal ini PSSI.
Adapun pengadilan itu nantinya bakal berfungsi untuk menanggulangi sengketa yang terjadi antara klub dan pemain. Dari 46 negara anggota AFC, hanya dua negara yang dijadikan proyek percontohan untuk menerapkan NDRC yaitu Indonesia dan Malaysia.

Sementara itu, dana hingga Rp532 juta tersebut, kata Joko, akan dimanfaatkan untuk membiayai langkah awal pembentukan NDRC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia mendapat bantuan US$40 ribu. Untuk apa itu? Menggelar seminar, memanggil expert, drafting, dan lain sebagainya sampai NDRC terbentuk," kata Joko kepada para wartawan usai konferensi pers di, Jakarta, Jumat (10/2) petang.

"NDRC ini nanti ada di tubuh PSSI, tapi punya kewenangan yang independen. Sama seperti KPK yang ada dalam wadah negara Indonesia, tapi dia punya kemampuan keputusan yang independen," tutur Joko menjelaskan posisi NDRC dan PSSI.

"Sekalipun surat keputusan-nya (KPK) ditandatangani Presiden, tapi Presiden tidak bisa mengintervensi keputusan KPK. Sama, NDRC juga begitu dalam dunia sepak bola Indonesia," katanya menambahkan.

Rencana pembentukan NDRC dibahas PSSI dan perwakilan FIFA dalam pertemuan yang digelar selama dua hari pada 9-10 Februari 2017 di Hotel Sultan, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut--di antaranya dihadiri perwakilan PSSI, perwakilan Asosiasi Klub Eropa (ECA) David Frommer, Kepala Sepak Bola Profesional FIFA James Johnson, dan Direktur FIFPro Jonas Baer-Hoffmann.

Joko mengatakan kelak komposisi dari anggota NDRC bakal berisi 3-5 orang perwakilan dari klub, 3-5 orang perwakilan pemain, dan lima orang dari komite eksekutif PSSI.

"FIFA mengatakan harus perwakilan pemain APPI, karena APPI merupakan anggota FIFPro," ucapnya.

Johnson menyampaikan pihaknya bakal memberi waktu kepada PSSI untuk melakukan peninjauan lebih dalam atas pembentukan NDRC tersebut.

"Yang jelas PSSI sekarang akan bekerja dahulu dengan APPI dan juga klub profesional. Dan kami nanti akan kembali ke Indonesia untuk menyampaikan linimasa tentang NDRC ini, setelah itu baru implementasi," ujar Johnson yang mengklaim itu bakal menjadi awal yang baik bagi sepak bola Indonesia. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER