Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Luis Enrique untuk mundur dari posisinya sebagai pelatih Barcelona pada akhir musim nanti menyisakan pertanyaan besar soal sosok yang akan menjadi arsitek anyar selanjutnya di Nou Camp.
Presiden Barca, Josep Maria Bartomeu, menyatakan bahwa ia dan manajemen klub akan melaksanakan proses pencarian pelatih berkaliber di belakang layar secara tenang. Ucapannya mengindikasikan bahwa Barcelona tidak akan membocorkan satu pun nama hingga waktu pengumuman pada 1 Juli nanti.
Namun bukan berarti spekulasi akan berhenti bergulir. Beberapa nama pun mulai didengung-dengungkan akan jadi kandidat yang pas untuk Enrique, misalnya saja Jorge Sampaoli yang kini Sevilla, Ernesto Valverde (Athletic Bilbao), hingga Ronald Koeman yang masih jadi pelatih Everton.
Barca sendiri bukan klub yang mudah ditangani. Meski Liga Spanyol terkesan sebagai kompetisi yang hanya diperebutkan dua tim saja --Madrid dan Barcelona-- tekanan sebagai pelatih sangat besar dan bahkan membuat Luis Enrique kelelahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah beberapa tantangan yang harus dijawab sosok yang menginginkan kursi pelatih Barcelona.
Gaya Main Atraktif
Sejak Johan Cruyff datang dan merevolusi akademi La Massia pada akhir 1980-an silam, Barcelona selalu mencari pelatih yang bisa memainkan skema menyerang dan dengan mengandalkan penguasaan bola. Mulai dari Louis van Gaal, Frank Rijkaard, Pep Guadiona, Gerardo Martino, hingga Luis Enrique pun dituntut hal sama.
Tentu ada berbagai cara untuk memainkan sepak bola atraktif, karena gaya 4-3-3 milik Guardiola dan Enrique sendiri berbeda, yaitu Enrique yang lebih menitikberatkan pada umpan vertikal yang langsung diarahkan pada kotak pertahanan lawan, sementara Guardiola tak masalah jika bola sering bergulir di lini tengah sebagai bentuk pertahanan.
Akan tetapi, syarat utama bahwa pelatih harus meneruskan
blue-print gaya permainan La Masia harus terpenuhi.
 Di bawah Luis Enrique, Barcelona bermain atraktif dengan dipimpin trisula Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. (Reuters/Albert Gea) |
Tuntutan Selalu MenangDengan status sebagai satu dari tiga klub terkaya di dunia, serta paling sukses dalam dua dekade terakhir, Barcelona selalu dituntut untuk memenangi setiap kompetisi yang mereka ikuti di setiap musim.
Standar yang dipasang oleh Pep Guardiola dan Luis Enrique sebagai pelatih Barcelona pun bukan sembarangan, yaitu mengantarkan trigelar di musim pertama mereka melatih.
Siapapun yang melatih Barcelona di musim depan pasti akan mendapatkan tekanan menyamai prestasi itu jika namanya ingin disejajarkan dengan Enrique atau Guardiola.
 Barcelona memenangi Liga Spanyol dan Copa Del Rey pada musim lalu. (Reuters / Sergio Perez) |
Menangani Lionel MessiBarcelona bukan hanya memiliki pemain bintang, tapi juga salah satu pemain terbaik sepanjang waktu dalam sosok Lionel Messi. Ia punya rasa lapar bermain yang tinggi tapi juga tak mudah untuk ditangani oleh pelatih. Tak heran Enrique sempat berselisih dengannya di bulan-bulan pertamanya melatih Barcelona.
Seandainya hingga 1 Juli nanti Lionel Messi tak kunjung menandatangani kontrak baru, sang pelatih baru juga punya tugas untuk meyakinkan pemain tim nasional Argentina itu untuk tetap tinggal. Kontrak Messi akan habis pada Juni 2018 nanti dan ia kerap dikaitkan dengan kepindahan ke Manchester City untuk bereuni dengan mantan pelatihnya dulu, Pep Guardiola.
Kegagalan meyakinkan Messi untuk menandatangani kontrak akan membuat Barca berisiko melepasnya dengan status bebas transfer.
(vws)