Jakarta, CNN Indonesia -- Republik Irlandia bakal menjamu Wales dalam laga kualifikasi Piala Dunia zona Eropa Grup E, Jumat (24/3).
Jelang laga tersebut, asisten pelatih timnas Irlandia Roy Keane mengatakan timnya harus mewaspadai kapten sekaligus winger timnas Wales, Gareth Bale. Keane mengaku tak ada persiapan khusus yang dilakukan barisan pertahanannya untuk menghentikan Bale.
Hal tersebut diungkap Keane karena menurutnya sudah banyak tim yang mencoba cara-cara khusus untuk menghentikan Bale namun selalu gagal.
"Bale telah melakukan itu dalam beberapa tahun terakhir bersama Real Madrid dan pertandingan-pertandingan besar. Saya tak dapat mengatakan kami memiliki rencana khusus, namun berbicara tentang itu, kami akan menghormati semua pemain Wales," tukas Keane seperti dikutip dari
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keane yang semasa kariernya dikenal sebagai gelandang bertahan paling berpengaruh dan keras di Inggris itu paham rumus dasar untuk menghentikan pemain bintang seperti Bale.
 Saat masih aktif bermain, Roy Keane (tengah) adalah salah satu gelandang bertahan yang berpengaruh di Inggris. (AFP PHOTO / Odd ANDERSEN) |
"Jika Anda melawan seorang pemain kelas dunia: Seseorang harus menjaga dia, menjegal dia [meraih bola] secepat mungkin, jangan biarkan dia menyundul seperti yang dia lakukan di Real Madrid. Jangan beri dia ruang di belakang karena bocah itu larinya cepat. Tekel dia. 'Hajar' dia dengan elegan," tutur Keane.
Bale sendiri telah membuktikan kiprahnya saat mengantar Wales berkompetisi di kejuaraan besar untuk kali pertama tahun lalu.
Bale memimpin rekan-rekannya menembus putaran final Piala Eropa 2016. Bukan hanya itu, Bale dan kawan-kawan juga lolos dari Grup B sebagai juara grup dan bermain hingga babak semifinal.
Atas dasar itu, kehadiran Bale diakui Keane bisa mempengaruhi hasil akhir laga yang bakal berlangsung di Stadion Aviva, Dublin, nanti. Tapi, sambung mantan kapten MU tersebut, Wales bukan hanya sekedar Bale.
"Mereka memiliki beberapa pemain bagus di sekitar Bale yang memberikan landasan padanya untuk memukau dan menunjukkan kemampuan dirinya," kata Keane.
Tentang Bale, Keane mengaku pemain 27 tahun itu sudah memukau dirinya sejak masih remaja di Southampton. Southampton merupakan klub profesional pertama Bale. Ia bermain di sana kurun waktu 2006-2007. Pada saat yang sama, Keane adalah manajer Sunderland.
Setelah Southampton, Bale menjadi salah satu pemain paling menakutkan di Tottenham Hotspur (2007-2013). Transformasi posisi bermain pun dilakoni Bale di tim London Utara tersebut dari mulai bek, gelandang sayap, hingga penyerang sayap.
Bale lalu dibeli Real Madrid pada 2013 silam dan menjadi salah satu penyerang paling berbahaya di Eropa.
"Dia adalah pemain hebat, saya suka menyaksikan dia bermain. Dia seorang pemain besar bagi Wales dan juga bagi Real Madrid," tukas Keane.