Duka Publik Anfield Mendengar Kabar 'Mr Liverpool' Wafat

CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 17:41 WIB
Legenda Liverpool, Ronnie Moran, wafat pada Rabu (22/3) pagi. Sosok dengan julukan Mr Liverpool itu wafat di usia ke-83.
Ilustrasi pendukung Liverpool bersedih. (Reuters/Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu legenda Liverpool, Ronnie Moran, menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (22/3) pagi. Wafatnya mantan kapten dan juga pelatih Liverpool itu dikabarkan putranya, Paul Moran, lewat akun media sosial kepada publik.

"Dengan penuh duka saya mengabarkan kepada setiap orang dalam keluarga kami bahwa ayah saya telah meninggal pagi ini setelah sakit yang singkat," ujar Paul lewat akun Twiter miliknya, @paulmoran62.

Kabar mengejutkan itu pun mengundang duka bagi para pendukung Liverpool. Pasalnya, bagi pendukung klub yang bermarkas di Anfield tersebut, Moran adalah salah satu legenda sejati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat sedih mendengar kabar wafatnya Ronnie Moran pagi ini, seorang figur legendaris LFC yang sudah mengajarkan saya dan yang lainnya," kicau mantan bek Liverpool, Jamie Carragher.

Tak hanya itu, Carragher pun mengicaukan kenangan dirinya saat masih berstatus pemain muda di Liverpool yang dilatih Moran.


Serupa seperti Moran, Carragher yang berasal dari kawasan Merseyside itu sepanjang kariernya hanya membela Liverpool. Namun, setelah memutuskan gantung sepatu Carra memilih tak berada di kursi kepelatihan. Ia memilih menjadi komentator dan analis sepak bola.

Pernyataan duka lainnya datang dari mantan kapten dan juga bek Liverpool dan timnas Inggris di era 1970-1980an, Phil Thompson.

"Sangat berduka mendengarkan wafatnya kawan sekaligus mentor saya Ronnie Moran seorang legenda besar LFC," ujar Thompson lewat akun Twitter-nya.

Kemudian mantan penyerang Liverpool yang juga sempat membela Real Madrid dan Manchester United, Michael Owen, pun menyampaikan bela sungkawanya.

"Begitu sedih mendengarkan Ronnie Moran telah tiada. Seorang figur inti LFC selama masa bertahun-tahun kesuksesan dalam sejarahnya," tukas pria yang mengenyam pendidikan di akademi sepak bola Liverpool sebelum meniti karier sebagai pemain profesional pada dekade 1990an.

Kemudian salah satu blog yang memiliki pengaruh dalam menuliskan perkembangan tentang Liverpool, lfchistory.net, menyampaikan duka mereka dengan sangat berat. Pasalnya, mereka baru saja merilis autobiografi Moran yang berjudul Mr Liverpool.

"Hanya tiga pekan lalu kami menerbitkan buku kami tentang Ronnie Moran dan sekarang dia telah tiada. Istirahat yang damai Ronnie. Seorang pria yang dicintai. Anda akan kami rindukan," cuit pengelola LFChistory.net yang bekerja sama dengan Paul Moran saat menyusun autobiografi Ronnie Moran tersebut.


Julukan 'Mr Liverpool' disematkan kepada Moran karena kiprah sepanjang hidupnya untuk klub dengan julukan The Reds tersebut. Selain pernah membela Liverpool sebagai pemain, usai gantung sepatu Moran tetap di Anfield sebagai pelatih.

Ia baru berhenti saat pensiun pada 1999 silam. Dari mulai tim junior lalu tim senior Liverpool (1952-1968). Lalu sebagai pelatih hingga 1999, Moran hampir 50 tahun mengabdi untuk Liverpool.

Moran adalah pemain yang memiliki pos sebagai bek kiri. Ia pernah menjabat sebagai kapten. Lalu pada 1966, Moran diajak manajer Liverpool kala itu, Bill Shankly, untuk masuk jajaran pelatih The Reds. Pada saat yang sama, Moran diminta bermain di tim cadangan guna menjadi mentor pemain-pemain muda Liverpool kala itu.

Ia baru resmi gantung sepatu usai musim 1968/69. Dan sejak saat itu ia berada di jajaran pelatih Liverpool yang berjaya pada 1970-1980an dari mulai Shankly hingga terakhir Roy Evans.

Tak hanya itu, Moran pun sempat dua kali menjadi caretaker manajer Liverpool yakni pada 1991 saat Kenny Dalglish mengundurkan diri, dan 1992 ketika Graeme Souness menjalani operasi jantung.

Saat itu Moran mampu mengantar Liverpool ke final Piala FA 1992 melawan Sunderland di Stadion Wembley, London. Liverpool menjadi juara setelah menekuk Sunderland 2-0. Kala itu gol kemenangan Liverpool dicetak Michael Thomas dan Ian Rush.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER