Rohit Chand, Bintang Terbuang yang Kembali ke Persija

Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran Rohit Chand di skuat Persija Jakarta bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Pasalnya, gelandang asal Nepal itu memang punya ikatan batin yang kuat dengan tim Ibu Kota.

Rohit direkrut Persija dari PSPS Pekanbaru di paruh kedua kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2012/2013 bersama dua pemain anyar lainnya, M Ilham, dan Emmanuel "Pacho" Kenmogne.

Sejak didatangkan ke Ibu Kota, Rohit selalu menjadi pilihan utama pelatih Persija kala itu, Benny Dolo. Bahkan, ia sukses menggeser peran vital yang sebelumnya diemban Robertino Pugliara.

Lihat juga: Rohit Chand Resmi Kembali Berseragam Persija

Pemain terbaik Nepal 2013 itu tidak hanya diandalkan Persija sebagai gelandang bertahan. Bendol, sapaan akrab Benny Dolo, kerap menurunkan Rohit sebagai second striker di belakang penyerang utama dengan skema 4-4-1-1.

Kontribusi Rohit bersama M Ilham dan Pacho berhasil mengeluarkan Persija dari jerat degradasi atau posisi ke-11 klasemen akhir. Pencapaian lumayan untuk tim yang sempat terpuruk di jurang degradasi.

Rohit kembali menjadi andalan di musim 2014. Namun, Persija gagal lolos ke delapan besar lantaran kalah bersaing dengan Pelita Bandung Raya (PBR).

Tahun 2015 bisa dibilang sebagai musim terburuk bagi Rohit. Ia nyaris tersingkir karena pelatih anyar Persija Rahmad Darmawan merekrut gelandang timnas Estonia, Martin Vunk.

Tak hanya mendaratkan Vunk, Rahmad juga memboyong gelandang Timnas Indonesia Stefano Lilipaly yang praktis membuat peta persaingan di lini tengah semakin memanas.

Namun, pelatih yang akrab disapa RD itu ternyata tetap mempertahankan Rohit. Mengingat ia adalah pemain multifungsi yang bisa bermain di posisi bek, gelandang bertahan, hingga gelandang serang dengan sama baiknya.

Rohit Chand menandatangani kontrak selama semusim bersama Persija Jakarta. (Dok. Persija)

Sayang, kerja sama Rohit dan Persija harus berakhir lantaran ISL 2015 terhenti karena konflik PSSI. Rohit beserta pemain asing lainnya terpaksa mencari pelabuhan baru.

Penderitaan Rohit semakin berlipat lantaran manajemen Persija yang dipimpin Ferry Paulus tak melunasi gajinya. Bahkan, dua pemain asing lainnya Vunk dan Yevgeni Kabayev sempat mengancam akan melaporkan kasus penunggakan gaji ke Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Internasional (FIFPro).

Beruntung RD yang mendapat pekerjaan sebagai pelatih T-Team memboyong Rohit. Namun, masa depan kapten timnas Nepal itu hanya berlangsung singkat karena cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).

Setelah pulih cedera, Rohit mencari peruntungan untuk kembali berkarier di Indonesia. Bak gayung bersambut, pelatih Persija Stefano "Teco" Cugurra yang membutuhkan pemain tengah kepincut meminang pemain kelahiran Kathmandu, 1 Maret 1992, tersebut.

Teco merekomendasikan manajemen untuk mengontrak Rohit usai tampil apik pada laga uji coba Persija melawan Timnas Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (5/4). Pemain jebolan Machhindra itu menyingkirkan pesaingnya, Anmar Almubaraki.

Rohit pun tak kuasa menahan kegembiraanya setelah menandatangani kontrak berdurasi semusim bersama Persija. Ia mengaku semringah bisa kembali ke klub yang melambungkan namanya di Indonesia.

"Saya bangga dengan kerja sama ini. Saya sudah memahami bagaimana harus bermain dengan kostum Persija," ujarnya.

Pengagum Paolo Maldini (legenda timnas Italia dan AC Milan) itu mengaku banyak faktor pendukungnya untuk kembali ke Persija. Klub berlambang Monas itu merupakan klub yang melambungkan namanya di Indonesia.

Lihat juga: Momen Penting Duel Persija vs Timnas Indonesia U-22

Selain itu, animo suporter Persija The Jakmania membuatnya betah di Jakarta. Ia juga menilai komposisi Macan Kemayoran kali ini terbilang lebih lengkap dibandingkan era pertamanya gabung Persija.

"Deretan pemain mudanya sangat menjanjikan. Mereka potensial. Ditambah lagi ada senioritas dari pemain-pemain seperti Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas. Sekali lagi, saya sangat senang," ujar Rohit.