ANALISIS

Mungkinkah Indonesia Pakai Strategi Rangkap di Sudirman Cup?

CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2017 19:50 WIB
Strategi main rangkap jadi salah satu senjata sebuah negara di kejuaraan beregu. Mungkinkan Indonesia menggunakannya pada Piala Sudirman kali ini?
Indonesia kemungkinan besar tak akan memainkan strategi rangkap di babak penyisihan. ( ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu hal unik dalam turnamen beregu adalah adanya strategi main rangkap yang diterapkan suatu negara. Untuk Piala Sudirman kali ini, mungkinkah Indonesia memainkan strategi rangkap?

Strategi rangkap, memainkan seorang pemain di dua nomor, digunakan sebuah negara dengan beberapa tujuan. Salah satu tujuan utama di balik alasan strategi rangkap adalah demi mengubah susunan pertandingan sehingga bisa lebih menguntungkan negara tersebut.

Alasan lainnya yang dikemukakan adalah sebagai sebuah kejutan untuk negara lawan. Bila suatu negara memainkan strategi rangkap, terlebih bila sang pemain jarang bermain di nomor tersebut, maka pola permainan mereka akan sulit dibaca oleh lawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, strategi rangkap biasanya melibatkan para pemain ganda, ganda putra dengan ganda campuran atau ganda putri dengan ganda campuran. Meski demikian, tak menutup pula kemungkinan memainkan strategi rangkap dengan melibatkan pemain tunggal.

Melihat karakteristik para pemain Indonesia, sejauh mana peluang Indonesia untuk main rangkap?

Di atas kertas, kekuatan Indonesia di Piala Sudirman kali ini bertumpu pada sektor ganda. Sektor ganda putra dan ganda campuran adalah dua tumpuan utama Indonesia untuk mendulang poin dari tiap laga yang dijalani.

Nomor ganda putri, dengan absennya Nitya Krishinda Maheswari, membuat Indonesia tak memiliki ganda papan atas. Hal ini membuka sedikit kemungkinan untuk Indonesia melakukan strategi main rangkap untuk mengejutkan lawan.

Dari nama-nama di skuat Indonesia, ada sejumlah nama yang punya potensi bermain di dua nomor adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo, Greysia Polii, Marcus Fernaldi Gideon, Debby Susanto, dan Gloria Emmanuele Widjaja.

Greysia Polii punya potensi untuk bermain di dua nomor.Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Greysia Polii punya potensi untuk bermain di dua nomor.

Namun mengingat besarnya harapan untuk mengambil poin dari nomor ganda putra dan ganda campuran, maka sulit melihat Kevin dipilih bermain di nomor ganda campuran (sambil bermain di ganda putra) dibandingkan Praveen Jordan dan Tontowi Ahmad.

Begitu juga sulit melihat Greysia Polii dipilih bermain di ganda campuran (sambil bermain di ganda putri), dan mengesampingkan duet Praveen Jordan/Debby Susanto serta Tontowi Ahmad/Debby Susanto yang sudah lebih berpengalaman bermain bersama.

Peluang terbaik bila Indonesia memainkan strategi rangkap mungkin ada di nama Debby Susanto. Debby bisa dimainkan di nomor ganda campuran dan juga diminta turun di nomor ganda putri berpasangan dengan Greysia Polii.

Debby Susanto bisa diharapkan bermain rangkap di dua nomor, ganda campuran dan ganda putri. Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Debby Susanto bisa diharapkan bermain rangkap di dua nomor, ganda campuran dan ganda putri.

Opsi ini akan dipakai bila Indonesia menginginkan nomor ganda campuran dimainkan di partai pertama dan nomor ganda putra di partai ketiga. Dengan demikian ada dua nomor unggulan Indonesia pada tiga partai awal.

Tetapi untuk menjalankan opsi tersebut, butuh kesiapan, baik mental dan fisik dari sang pemain.

Bagaimana akhirnya strategi yang dijalankan Indonesia? Bila Indonesia lolos ke fase knock-out, strategi rangkap masih menyimpan peluang untuk dijalankan. Namun khusus untuk babak penyisihan, lawan India dan Denmark, Indonesia kemungkinan besar tak akan memainkan strategi rangkap.

Pasalnya, India dan Denmark justru hampir dipastikan memainkan strategi rangkap pemain, sehingga Indonesia bisa memetik keuntungan dari sisi kebugaran pemain dibandingkan kedua negara tersebut.
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER