Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pebasket NBA, Enes Kanter, mendapatkan kewarganegaraan Amerika Serikat telah membuahkan ancaman hukuman mati.
Kanter yang membandngkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan mantan diktator jerman, Adofl Hittler sempat tercekal di Rumania setelah paspor Turkinya dibatalkan.
Pebasket yang bermain untuk tim Oklahoma City Thunder itu menyatakan paspor dia dibatalkan karena kritik dirinya terhadap pemerintahan Erdogan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saat ini saya seseorang tanpa negara,” ujar Kanter di markas NBA di New York, Amerika Serikat, pada awal epkan ini seperti dikutip dari
AFP.
“Saya akan mengajukan diri jadi warga negara Amerika. Saya memiliki green card. Kami akan melihat jika mereka mempercepat prosesnya. Ini akan menjadi menyenangkan. Sekarang langkah saya adalah menjadi warga negara Amerika,” ujar pebasket yang lahir di Swiss tersebut.
Saat paspornya tercekal di Rumania, Kanter mengaku dirinya sempat was-was bakal diderportasi ke Turki.
“Jika saat itu mereka mengirim saya kembali ke Turki, anda mungkin tak akan mendengar kata atau kalimat dari saya pada hari kedua,” ujar Kanter.
Kanter mengatakan pandangan politiknya atas pemerintahan Erdogan telah berbuah ancaman-ancaman hukuman mati yang ia terima langsung maupun di media sosial, termasuk dua saat Senin (22/5) lalu.
“Saya harap dunia melakukan sesuatu atasnya…Saya harap seluruh dunia menyaksikan ini,” kata Kanter.
“Saya cinta negara saya, namun saya mencoba untuk berbicara bagi para orang-orang tak berdaya… Ada ribuanorang di luar sana yang memiliki situasi lebih buruk dari saya."