Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Pimpinan Wasit FIFA, George Cumming, tidak menganjurkan para wasit Indonesia fokus menimba ilmu di luar negeri. Perbedaan bahasa dan budaya ditengarai bakal menjadi kendalanya.
Cumming menilai para wasit Indonesia masih lemah dalam menguasai bahasa asing. Terutama bahasa internasional yakni bahasa Inggris.
"Bahasa itu sangat penting. Saya agak khawatir dengan wasit Indonesia untuk belajar hingga ke luar negeri. Menurut saya efeknya kurang baik dalam pengembangan jangka panjang," kata Cumming.
"Akan tetapi, jika menimba ilmu di luar negeri itu bagian dari program studi banding, saya setuju," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono pun cenderung agar membina wasit yang sudah ada di Indonesia dengan membuat sebuah program pembinaan yang lebih baik.
"Selain kendala bahasa, kalau bawa wasit dari Liga Primer Inggris ke Indonesia, kami tidak mampu bayar," ucap Joko bercanda.
Cumming sudah kurang lebih sepekan berada di Indonesia. Pria yang terlibat untuk menangani wasit sepak bola di Olimpiade Sydney 2000 dan Piala Dunia 2002 tersebut diundang PSSI untuk melihat secara langsung performa wasit di Indonesia.
Selama dua pekan di Indonesia, ia membantu PSSI untuk memberikan penilaian cepat (quick assesment) terhadap wasit Indonesia, diskusi dengan pihak klub, dengan harapan pengembangan kualitas wasit Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
Belakangan, kinerja wasit di kompetisi Indonesia menjadi sorotan. Tak pelak, staf pelatih, pemain, hingga manajemen kerap melayangkan protes baik secara lisan maupun lewat surat resmi kepada pengelola liga.
Kualitas wasit di Tanah Air dinilai masih minim dan kerap menjadi pemicu pertikaian di lapangan. Tak jarang pemain melakukan protes berlebihan karena sejumlah keputusan yang dianggap kontroversial.