Jakarta, CNN Indonesia -- Peter Bosz menjadi buah bibir kala ia mampu mengantar Ajax Amsterdam ke partai final Liga Europa 2016/17. Sayang di partai puncak kejuaraan kasta kedua antarklub Eropa itu, Ajax kalah telak dari Manchester United.
Bosz pun tak melanjutkan kerjanya di Ajax. Mulai musim depan, pelatih berusia 53 itu akan menjadi arsitek Borussia Dortmund. Kesepakatan sudah didapatkan, dan Bosz pun resmi mengisi posisi yang semula dipegang Thomas Tuchel.
Pelatih berkepala plontos itu dikontrak Dortmund hingga 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantangan bagi Bosz di Dortmund amat berat merujuk pada prestasi Tuchel dan juga pelatih sebelumnya, Juergen Klopp (kini manajer Liverpool).
Klopp berhasil membawa Dortmund menjungkalkan dominasi Bayern Munich di Bundesliga selama dua musim dan mengantar tim tersebut ke final Liga Champions. Sementara penerusnya, Tuchel memberikan trofi Piala Jerman atau DFB Pokal bagi Dortmund.
"Dortmund adalah salah satu dari sepuluh tim terbesar di dunia. Saya sudah menantikan 'Yellow Wall' (suporter Dortmund) yang legendaris," ujar Bosz seperti dikutip dari
ESPN FC.
Atmosfer sepak bola Jerman tak asing bagi Bosz. Selain karena dia pernah bermain untuk Hansa Rostock pada 1998 silam, Bosz juga tinggal di dekat wilayah perbatasan Belanda dengan Jerman.
"Menurut saya, Bundesliga adalah salah satu kompetisi terbaik di dunia dan saya sudah tidak sabar."
Bosz pun meninggalkan kontraknya di Ajax lebih dini dari yang seharusnya berakhir pada 2019 silam. Bosz pribadi baru semusim menjadi pelatih Ajax. Ia direkrut dari klub Israel, Maccabi Tel Aviv, pada Mei 2016 silam. Bosz sendiri baru melatih di tim Israel tersebut sejak Januari 2016.
Di Ajax, Bosz dipandu legenda pemain Belanda sebagai staf pelatih seperti Dennis Bergkamp dan Winston Bogarde.
Sayang, tak ada trofi yang disumbang Bosz bagi Ajax, namun dia mampu mengantar Ajax bersaing di Eropa dan Belanda. Selain mampu untuk pertama kali menembus final Eropa setelah 21 tahun, di tingkat domestik Ajax menjadi runner up Eredivisie dengan selisih satu poin dari Feyenord yang jadi juara.
Salah satu legenda Belanda yang kini menjadi manajer umum Ajax, Edwin van der Sar mengatakan dirinya tak menyangka karier kepelatihan Bosz di Ajax hanya semusim.
"Kami memiliki musim yang luar biasa, terutama di Liga Europa. Banyak dari pemain kami, dan juga pelatih yang menarik perhatian klub-klub liga elite Eropa," ujar Van der Sar seperti dikutip dari
Guardian.
Ajax pun melepas Ajax dengan kompensasi yang ia terima sebesar €5 juta.