Tantan Anggap Djanur Seperti Orang Tua Sendiri

Jakarta, CNN Indonesia -- Mundurnya pelatih Djadjang Nurdjaman masih menyisakan duka mendalam bagi para pemain, tak terkecuali Tantan. Winger 34 tahun itu merasa kehilangan sosok orang tua di dalam skuat Maung Bandung.

"Secara manusiawi pasti sedih dengan kepergian coach Djadjang karena kami sudah lama bersama dalam tim. Selain sebagai pelatih, Pak Djadjang sudah kami anggap seperti orangtua sendiri," ujar Tantan kepada CNN Indonesia, Rabu (7/6).

Lihat juga: Atep Berharap Djanur Kembali Melatih Persib

Bagi para pemain Persib, Djadjang adalah legenda hidup Maung Bandung. Pria berusia 52 tahun itu pernah mencicipi gelar juara baik ketika masih aktif sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala untuk Persib.

Namun, ikatan kerja sama Persib dan Djadjang terancam bubar. Pria Kelahiran Sumedang itu menyatakan mundur dari kursi pelatih utama Persib setelah mendapat desakan serius dari Bobotoh.

Desakan untuk menyingkirkan Djadjang terjadi setelah Persib tampil buruk pada empat laga terakhir. Kekesalan pendukung Persib memuncak ketika tim kesayangannya menelan pil pahit di dua laga secara berturut-turut.

Segelintir oknum Bobotoh bahkan melayangkan protes keras saat Persib takluk 0-2 dari Bhayangkara FC. Tak hanya turun ke lapangan, suporter Pangeran Biru bahkan hingga melempari pemain dan ofisial dengan botol minuman di Stadion Patriot, Bekasi, akhir pekan lalu.

Lihat juga: Kontrak Florent Motta di Timnas Indonesia Hanya 30 Hari

Manajer Persib Umuh Muchtar tak membantah bahwa Djadjang telah menyatakan mundur. Namun, manajemen masih berusaha untuk mempertahankannya di tim.

Meski demikian, Djadjang sudah tidak lagi memimpin latihan skuat Persib sejak Selasa (6/6) sore. Manajemen untuk sementara menunjuk asisten pelatih, Herrie Setiawan, guna memimpin persiapan tim jelang melawan Persiba Balikpapan, Minggu (11/6).