Ketua Jakmania Prihatin Atas Meninggalnya Ricko 'Bobotoh'

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jul 2017 13:00 WIB
Ketua Umum The Jakmania Ferry Indra Sjarief, menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya anggota Bobotoh, Ricko Andrean.
Ferry Indra Sjarief sempat menjenguk almarhum Ricko Andrean di Rumah Sakit Santo Yusup, Rabu (26/7). (Screenshoot via Instagram/@explorepersib)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum The Jakmania, Ferry Indra Sjarief, mengaku prihatin dengan meninggalnya seorang Bobotoh. Ricko Andrean mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Santo Yusup, Kamis (27/7) pagi.

Ricko merupakan korban pengeroyokan oknum sesama Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), pada laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/7).

Ricko merupakan korban salah sasaran amuk Bobotoh setelah ia dikira The Jakmania. Ia ikut dikeroyok karena diduga ingin melerai aksi kekerasan para Bobotoh tersebut.

"Pertama-tama, saya turut berduka cita atas meninggalnya Ricko (Andrean). Saya sangat prihatin atas insiden ini," ujar Ferry kepada CNNIndonesia.com, melalui sambungan telepon, Kamis (27/7) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferry sendiri sempat menjenguk Ricko pada Rabu (26/7) lalu sebagai bentuk simpati The Jakmania atas insiden yang menimpa Ricko.

"Saya diantar Kang Heru (Joko, Ketua Viking) ke rumah sakit. Keluarga sempat bilang, kondisinya mulai membaik ketika saya jenguk," ucap Ferry.

"Tapi saya melihat memang cukup parah kondisinya. Beberapa kali terlihat mengerang dan meronta-ronta menahan sakit."

Ricko disebut Ferry berusaha melindungi salah satu Jakmania, Boboy Ilham Hafifi, yang dikeroyok Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

"Saya mendengar ceritanya, ia (Ricko) sebenarnya berusaha menghentikan aksi kekerasan itu atas dasar rasa kasihan melihat Boboy dipukuli," ungkap Ferry.

"Tapi ia justru jadi ikut dipukuli karena dikira juga anggota The Jakmania. Bagaimanapun, kekerasan seperti ini memang harus dihentikan."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER