Jakarta, CNN Indonesia -- Klub divisi delapan Liga Inggris, Billericay Town, menjadi sensasi di Inggris setelah memecat salah satu anggota pemandu sorak tim berjuluk The Blues itu. Sang pemandu sorak diklaim membuat para pemain gagal fokus dalam latihan dan bermain.
Semula pemilik sekaligus manajer Billericay Town, Glenn Tamplin, semula memutuskan untuk memecat seluruh anggota pemandu sorak yang memiliki nama The Ricays. Keputusan itu diambil Tamplin setelah mendapat kabar para pemain tidak bisa fokus karena digoda anggota pemandu sorak.
“Kami harus melepas para pemandu sorak karena para pemain menjadi tidak fokus, dan sejumlah anggota pemandu sorak mengirim nomor telepon mereka ke pemain,” tulis Tamplin melalui Twitter.
Tamplin tidak ingin dana besar yang dikeluarkannya untuk membangun Billericay terbuang percuma. Tamplin dikabarkan mengeluarkan dana hingga lebih dari £2 juta untuk mendatangkan pemain ternama seperti Jermaine Pennant, Jamie O'Hara, dan Paul Konchesky.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Pemimpin The Ricays Bekka Batchelor berhasil membujuk pemilik klub Billericay Town. (Screenshot via instagram.com @bekkabatchelor) |
Keputusan Tamplin kemudian diprotes anggota The Ricays. Pemimpin The Ricays, Bekka Batchelor, mengatakan tidak semua anggotanya yang bertindak ‘nakal’ dengan menggoda pemain.
“Kami terpukul ketika Tamplin memecat kami. Kami menghabiskan banyak waktu melakukan audisi dan membentuk tim sempurna. Kami tidak pernah berusaha mengganggu fokus pemain, kami wanita baik-baik,” ujar Bekka seperti dilansir
New York Post.
“Saya menghubungi Tamplin dan bilang kalau kami bisa memberikan sesuatu, membuat pemain termotivasi. Dia setuju dan akhirnya kami kembali diizinkan tampil,” ucap Bekka.
The Ricays diizinkan kembali tampil ketika Billericay menjalani laga uji coba melawan West Ham United di AGP Arena, Selasa (8/8) malam waktu setempat. Tamplin kemudian hanya memecat satu anggota The Ricays yang dikabarkan coba menggoda pemain.
“Pemandu sorak akan kembali tampil saat melawan West Ham, setelah wanita yang memberi nomor telepon ke pemain sudah dipecat. Tidak sabar melihat mereka tampil,” tulis Tamplin melalui Twitter.
Tidak banyak klub Liga Inggris yang memiliki kelompok pemandu sorak. Di Liga Primer, hanya ada satu klub yang menggunakan jasa pemandu sorak, yakni Crystal Palace.