Setahun Jelang Asian Games 2018: Pekerjaan Rumah Masih Banyak

CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2017 15:33 WIB
Satu tahun lagi Asian Games 2018 akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Namun, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Pemerintah Indonesia dianggap masih memiliki banyak pekerjaan rumah jelang menjadi tuan rumah Asian Games 2018. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu tahun lagi Asian Games 2018 akan berlangsung di Indonesia. Jakarta dan Palembang akan menjadi dua kota utama tempat terselenggaranya pesta olahraga terbesar di Asia tersebut.

Pengamat olahraga, Fritz Simanjuntak, mengapresiasi persiapan yang dilakukan pemerintah menyambut datangnya Asian Games edisi ke-18 tersebut. Akan tetapi, Fritz menganggap persiapan yang dilakukan cenderung lambat.

Fritz menilai terlalu banyak masalah yang terlambat diselesaikan, khususnya menyangkut administrasi dan banyak hal lainnya tentang birokrasi kebijakan. Minimnya publikasi menurutnya menjadi hal penting yang kurang mendapat perhatian.

"Jadi buat saya sih [persiapan Indonesia] sangat memprihatinkan dibandingkan negara lain. Masalah anggaran sering jadi ribut, kurang di sini dan di sana. Kalau kemajuan, setelah dipegang JK [Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla] ada kemajuan," kata Fritz kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renovasi venue Asian Games 2018 terus dikerjakan satu tahun jelang Indonesia menjadi tuan rumah.Renovasi venue Asian Games 2018 terus dikerjakan satu tahun jelang Indonesia menjadi tuan rumah. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Kendati begitu, Fritz tak bisa memungkiri Asian Games 2018 membawa dampak positif bagi Indonesia, khususnya dalam hal pembangunan sarana dan prasrana olahraga. Fritz memandang sarana dan prasarana untuk Asian Games 2018 sudah terlihat lebih baik.

Selain infrastruktur, lanjut Fritz, pemerintah perlu mencari solusi dari kemacetan yang ada di Jakarta dan Palembang. Mengingat akan ada ribuan atlet dan ofisial dari berbagai negara Asia yang akan tampil d Asian Games 2018.

"Dari sekarang tidak ada rekayasa untuk itu [kemacetan], jadi rekayasa-rekayasa itu hendaknya harus dipikirkan. Misalnya pemerintah membuat kebijakan selama sebulan para pegawainya kerja di rumah, sekalian mencoba kemampuan kota Indonesia dalam mobile working," ucap Fritz.

Lebih lanjut Fritz optimistis Indonesia bisa menyelesaikan semua persiapan untuk menjadi tuan rumah tepat waktu. Meski Fritz beranggapan Asian Games 2018 tidak akan lebih baik daripada ketika Indonesia kali pertama menjadi tuan rumah pada 1962.

Jakarta terus berbenah jelang menjadi tuan rumah Asian Games 2018.Jakarta terus berbenah jelang menjadi tuan rumah Asian Games 2018. (CNNIndonesia/Safir Makki)
"Karena bangsa Indonesia memang biasa serba cepat. Tapi, kita saat ini tidak lebih baik dari tahun 1962 yang punya sejarah dan nilai politik, nilai kebangsaan yang luar biasa,” ujar Fritz.

"Tidak lebih baik juga dari Asian Games sebelumnya di Incheon, itu yang menyedihkan buat saya. Tahun 1962 itu kita pakai stadion pertama dengan penonton di atas 80 ribu, sekarang apa yang terbaik? Saya tidak tahu," sambungnya.

Sementara itu pengamat olahraga Ermiel Thabrani berpendapat Asian Games 2018 memiliki beberapa objektif. Dari kacamata Ermiel, Asian Games berbicara reputasi Indonesia di mata dunia.

Bagi Ermiel, dengan biaya triliunan rupiah, Asian Games 2018 seharusnya memberikan dampak yang positif setelah ajang multi-cabang itu selesai. Ermiel menganggap Asian Games 2018 sebagai investasi masa depan bagi Indonesia.

Asian Games 2018 dianggap masih minim sosialisasi ke masyarakat.Asian Games 2018 dianggap masih minim sosialisasi ke masyarakat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
“Meski atlet negara lain pulang, [harapannya] membuat dia mau datang lag sebagai turis. Karena kita negeri yang indah untuk dikunjungi, jadi sebetulnya ini segi untuk promosi negeri. Karena kalau prestasi saja, kecil maknanya," ujar Ermiel.

"Kalau kacamata conference, kita sudah mendunia. Fasilitas setelah Asian Games mau diapain? Ini yang harus diyakinkan agar Indonesia serajin-rajinnya ikut bidding acara apapun," sambungnya.

Terakhir, Ermiel meminta Asian Games 2018 harus dilihat kacamata investasi. Ajang tersebut, tuturnya, bukan penjualan yang hasil manisnya bisa segera dipetik.

"Keuntungannya itu nanti ada di value awareness, Indonesia jadi populer. Jadi Indonesia ini akan jadi destinasi olahraga yang bisa masuk peta dunia di masa mendatang. Itu perlu dihitung, beriklan," ucap Ermiel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER