Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Kekalahan dari Malaysia yang berujung kegagalan menembus partai final SEA Games 2017 masih membekas di benak para pemain.
Salah satu penggawa skuat Garuda Muda, Rezaldi Hehanusa, mengaku dirinya dan rekan-rekan lainnya masih berusaha melupakan pahitnya memori semifinal sambil mengalihkan fokus ke laga perebutan medali perunggu menghadapi Myanmar.
"Kalau saya lihat sih karena baru beberapa hari, jadi rasa-rasa sedih masih ada mungkin. Tapi kita tidak boleh berlarut-larut juga. Pelatih juga bilang kita masih ada satu pertandingan dan harus fokus merebut perunggu," ucap Rezaldi.
"Harus dibawa
enjoy, tidak boleh bersedih-sedih terus," ucap pemain Persija Jakarta menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Rezaldi Hehanusa (kanan) menjadi salah satu andalan dalam membangun serangan sayap Timnas Indonesia U-22. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN) |
Dalam persiapan bertemu
The White Angels, Rezaldi membeberkan salah satu menu latihan yang diberikan adalah serangan sayap yang mengandalkan kecepatan.
"Tadi strateginya ya kami mengandalkan dari kecepatan pemain sayap dan penyerang. Jadi kami bisa waspada juga. Mereka punya gelandang bagus-bagus semua, variasi bermain juga bagus," kata Rezaldi usai latihan terakhir Timnas Indonesia U-22 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur.
Rezaldi mengakui tidak mengetahui besaran bonus jika berhasil meraih perunggu dan hanya akan fokus tampil maksimal di laga terakhir.
"Tapi dari pemain, kami berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk PSSI dan Indonesia," ujarnya.
Indonesia terakhir kali bertemu Myanmar di ajang SEA Games pada dua tahun lalu. Kala itu, Aji Santoso dan anak asuhnya kalah 2-4.