Jakarta, CNN Indonesia -- Marc Marquez ternyata bisa memahami cemoohan saat dirinya berhasil jadi juara GP San Marino. Namun, ia tak bisa menerima saat dirinya mendapatkan sorakan kegembiraan ketika terjatuh di sesi pemanasan.
Marquez sadar dirinya bertarung di markas lawan saat menjalani balapan GP San Marino. Selain karena seri tersebut adalah seri kandang bagi Ducati dan pebalap-pebalap Italia, hubungan buruk antara Marquez dengan Valentino Rossi membuatnya seolah jadi musuh utama.
Saat Marquez sukses jadi juara pun, ia justru menerima cemooh dari para penonton MotoGP yang ada di Misano. Bagi Marquez, hal itu merupakan sebuah kewajaran mengingat ia menggagalkan kemenangan Ducati hari itu. Namun Marquez tak bisa terima saat para penonton berteriak gembira ketika dirinya terjatuh di sesi pemanasan pagi hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sejujurnya apa yang terjadi di seri ini membuat saya sedih. Saya bisa memahami apa yang terjadi saat saya naik podium, namun saya tak bisa mengerti saat saya terjatuh namun penonton yang ada di tribun malah bersorak,” kata Marquez seperti dikutip dari
Crash.
 Marc Marquez kecewa karena dirinya mendapatkan sorakan saat jatuh di sesi pemanasan. (Foto: AFP PHOTO / Oli SCARFF) |
Bagi Marquez, rivalitas di dunia MotoGP antar pebalap dan pendukungnya adalah sebuah hal yang wajar. Namun para pendukung seharusnya juga tetap menaruh rasa hormat pada tiap pebalap yang berjuang di lintasan.
“Para pebalap sedang memacu motor di kecepatan 300 km/jam saat terjatuh. Kami semua berusaha tampil maksimal. Hidup kami dipertaruhkan dan kami bisa saja mengalami cedera. Hal itulah yang ada saat seorang pebalap terjatuh,” tutur Marquez.
Marquez berharap para pendukungnya tak melakukan aksi serupa saat seri MotoGP berlangsung di Spanyol.
 Marc Marquez berharap kepada para pendukungnya agar tidak menyoraki pebalap lain ketika ia tampil di kandang sendiri. (AFP PHOTO / Michal Cizek) |
“Saya harap di masa depan, para pendukung saya tak melakukan hal seperti ini pada pebalap lainnya karena rasa yang saya alami sangatlah tidak mengenakkan,” kata pebalap pemilik tiga titel juara dunia MotoGP ini.