Biaggi Belajar Banyak dari Valentino Rossi

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Okt 2017 22:57 WIB
Max Biaggi menegaskan bahwa dirinya tak hanya belajar dari pebalap senior, melainkan juga pebalap lebih muda seperti Valentino Rossi.
Max Biaggi dan Valentino Rossi menghadirkan rivalitas sengit di awal 2000-an. (AFP PHOTO / JIMIN LAI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Max Biaggi mengaku bahwa dirinya merupakan tipe pebalap yang belajar banyak dari rivalnya di lintasan balap. Biaggi tak hanya belajar dari pebalap senior, melainkan juga pebalap yang lebih muda seperti Valentino Rossi.

Biaggi adalah legenda dunia balap asal Italia. Biaggi sempat merajai kelas 250cc di era 90-an sebelum memutuskan pindah ke kelas utama, 500cc. Sempat jadi pesaing Michael Doohan, Biaggi pada akhirnya gagal memenangi 500cc/MotoGP karena kalah bersaing dengan Valentino Rossi.

Walaupun tak pernah memenangi MotoGP, Biaggi dianggap jadi rival terkuat pada awal karier Valentino Rossi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Salah satu poin kekuatan saya adalah saya melihat pebalap lain dan coba mempelajari hal positif dari mereka.”

“Saya memerhatikan apa yang mereka lakukan dan detail-detailnya. Rivalitas dengan Rossi juga membantu saya berkembang karena dia selalu memberikan energi lebih pada saya. Seorang pebalap pasti bisa memetik sesuatu dari sebuah rivalitas,” tutur Biaggi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Biaggi sendiri mengakui bahwa ia termasuk sebagai pebalap yang terlambat terjun ke dunia profesional. Ia baru mulai serius menekuni balap motor pada usia 17 tahun. Namun pada usia 23, ia sudah mampu merebut titel juara dunia 250cc dan mempertahankan status itu untuk tiga musim berikutnya.

“Ketika saya kecil, rasanya saya sangat jauh dari dunia balap karena saya sangat fokus untuk jadi pemain sepak bola. Baru kemudian pada usia 17 tahun saya mulai menekuni balap.”

“Saya memang memulai hal tersebut lebih lambat, namun saat itu saya yakin bahwa dunia roda dua merupakan dunia saya,” ujar Biaggi.

Biaggi langsung terjun ke kelas 250cc dan ia baru berhasil jadi juara di musim penuh ketiganya sebagai seorang pebalap.

“Pada tahun 1992, untuk pertama kalinya saya naik ke podium di Mugello dan saya mulai yakin dengan diri saya.”

“Saya terus berusaha mencuri rahasia kehebatan pebalap senior dan saya makin berkembang sebagai seorang pebalap. Dua tahun kemudian, saya berhasil jadi juara dunia,” tutur Biaggi. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER