Egy Maulana Vikri Harus Prioritaskan Timnas Indonesia U-19

Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri, tidak boleh terganggu dengan peluang kariernya di Eropa. Pemain berusia 17 tahun itu mesti fokus mempersiapkan diri untuk Kualifikasi Piala Asia U-19 di Korea Selatan.

Orang tua angkat Egy, Subagja Suihan ingin agar Egy memprioritaskan dan fokus pada ajang kualifikasi Piala Asia U-19 saat ini tanpa berpikir terlalu jauh tentang peluang main di Eropa. Bila Egy bisa tampil baik di ajang tersebut, maka hal itu juga bakal berdampak positif bagi peluang Egy main di Eropa.

Lihat juga: Tolak Trial Eropa, Pihak Egy Maulana Ingin Kontrak Langsung

"Egy sekarang fokus ke timnas. Sasaran utama Egy memang hal itu," kata Bagja kepada CNNIndonesia.com , Senin (23/10) sore.

Bagja adalah ayah angkat yang mendidik Egy sejak usia 10 tahun. Ia kini bekerja di salah satu instansi di BUMN bidang jasa konstruksi.

Pria berusia 43 tahun tersebut sedang dalam proses mewujudkan karier Egy untuk bermain di klub asal Spanyol. Beberapa klub yang meminati Egy antara lain Real Madrid, Getafe, dan Espanyol.

Egy Maulana Vikri akan memimpin Timnas Indonesia U-19 menghadapi kualifikasi Piala Asia U-19. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

"Intinya setelah dari Korea Selatan dalam rangka ikut kualifikasi Piala Asia, Insya Allah saya, anak saya [Egy] dan agen asing rencananya pergi ke Eropa," ucap Bagja.

"Saya berharap Egy fokus dulu di Korea Selatan. Setelah di Eropa, saya sodorkan klub-klub Spanyol kepada dia," ucapnya menambahkan.

Setelah kegiatan di Korea Selatan selesai, lanjut Bagja, akan ada beberapa hari libur. Egy kemungkinan akan pulang ke Indonesia untuk berpamitan dengan orang tua kandung di Medan.

Lihat juga: Pekan Buruk bagi Klub Sandy Walsh dan Andik Vermansah

Egy Maulana Vikri punya kemampuan di atas rata-rata sebagai pemain sepak bola. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

"Mohon doa restu anak bangsa ini bawa Indonesia ke arah yang lebih baik, mudah-mudahan apa yang diimpikan bisa tercapai."

"Di sana [Eropa] mungkin sekitar enam atau delapan pekan. Setelah itu, Egy balik ke Indonesia untuk selesaikan studi di SKO Ragunan. Lalu setelah itu kembali ke Eropa," ucap Bagja.