Jakarta, CNN Indonesia -- Marc Marquez mengaku sulit tidur jelang seri terakhir MotoGP di Valencia, Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (12/11) siang waktu setempat. Pebalap Repsol Honda itu berpeluang besar mempertahankan gelar juara dunia di rumah sendiri.
Satu-satunya pebalap yang masih berpeluang juara selain Marquez adalah Andrea Dovizioso. Berada di posisi kedua, pebalap asal Italia itu berjarak 21 poin dari Marquez yang saat ini berada di posisi pertama dengan 282 poin.
Marquez sendiri bisa dibilang hampir pasti juara setelah mengunci start terdepan, sedangkan Dovizioso berada di urutan kesembilan. Kendati demikian, pemilik nomor 93 itu tak memungkiri, ia benar-benar grogi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami adalah manusia biasa dan akan sangat sulit untuk bisa tidur. Namun, itu normal. Saya akan lebih grogi jika Dovizioso berada di start terdepan dan saya di posisi ke-10, sembilan, atau delapan,” ujar Marquez dikutip dari situs MotoGP.
 Marc Marquez bersiap merayakan pesta juara di MotoGP Valencia. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman) |
Marquez sendiri tetap akan menepikan perasaan groginya dan memuluskan rencananya memenangkan kejuaraan dunia musim ini. Salah satunya adalah tetap membalap sesuai dengan strategi yang sudah disiapkan bersama timnya.
“Saya senang berada pada
pole position hari ini. Ini merupakan
pole position saya yang ke-73, yang merupakan nomor adik saya [Alex Marquez]. Saya senang dengan ritme dan perasaan bagus di motor.”
Marquez juga menceritakan saat dirinya terjatuh di kualifikasi dan mengalami persoalan pada bagian kanan bannya.
 Andrea Dovizioso (kiri) satu-satunya pesaing Marc Marquez yang masih berpeluang juara meski amat tipis. (AFP PHOTO / TOSHIFUMI KITAMURA) |
“Saya sempat terjatuh untuk memperbaiki catatan waktu saya, tapi itu sudah cukup bagus. Itu merupakan gaya Marquez hingga pemanasan, tapi kemungkinan kami akan mengubah sedikit strategi di balapan nanti.”
“Sejauh ini saya merasa bagus dengan motor dan itu merupakan hal terpenting. Dua kecelakaan akhir pekan ini karena saya terlalu memaksakan dibandingkan apa yang saya rasakan,” kata Marquez.
(bac)