Mourinho Frustrasi dengan Pertanyaan Susunan Pemain MU

Jakarta, CNN Indonesia -- Jose Mourinho mengaku frustrasi karena kerap mendapat pertanyaan mengenai susunan pemain yang diturunkannya dalam sebuah pertandingan.

Dalam laga terakhir Manchester United akhir pekan lalu menghadapi Newcastle United, Mou mendapat pertanyaan mengenai tidak dimainkannya Henrikh Mkhitaryan.

Lihat juga: Bali United Serius Dekati Eks Bintang Real Madrid

Pemain asal Armenia itu selalu menjadi pilihan utama dalam skuat The Red Devils, namun dalam beberapa pertandingan terakhir Mkhitaryan gagal menunjukkan performa terbaik dan akhirnya Mou menyisihkannya dari susunan pemain inti ketika berjumpa The Magpies.

“Selalu ada pertanyaan mengenai pemain yang tidak bermain, itu membuat saya frustrasi. Ceritanya selalu sama. Di posisi tertentu di mana tidak ada cedera, tidak ada pilihan, dan selalu pemain yang sama yang bermain,” ujar Mourinho.

Kedalaman skuat MU membuat Jose Mourinho leluasa memainkan pemain yang dianggapnya sedang berada dalam performa terbaik. (Reuters/Carl Recine)

“Di posisi gelandang sama saja. Tidak ada [Michael] Carrick, tidak ada [Paul] Pogba, [Marouane] Fellaini dan di setiap pertandingan ada [Ander] Herera, [Nemanja] Matic dan [Scott] McTominay memiliki kesempatan tampil,” sambung mantan pelatih Real Madrid itu.

Mourinho berpendapat pertanyaan mengenai susunan pemain muncul ketika ada pemain yang sering menjadi pemain inti dicadangkan olehnya.

Banyaknya pemain bintang yang menjaga kedalaman skuat MU membuat Mou cukup leluasa mengutak-atik susunan pemain meski beberapa pemain dilanda cedera.

“Saat ini kami memliki Pogba, Fellaini, Matic, Mc Tominay; pekan depan saya bisa membayangkan Anda akan bertanya mengapa pemain-pemain tadi tidak bermain,” terang Mou.

Lihat juga: Tugas Baru Indra Sjafri di Timnas Indonesia

“Saya memutuskan memainkan Rashford dan Martial bersamaan. Sebelumnya muncul pertanyaan ‘mengapa mereka tidak bermain bersama?’. Sekarang muncul pertanyaan ‘mengapa Mkhitaryan tidak bermain?’. Jawabannya cukup simpel. Hingga badan internasional mengganti aturan, saya hanya bisa memainkan 11 orang,” pungkas pelatih yang pernah menjadi penerjemah Sir Boby Robson di Barcelona. (nva)