Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia memang berhasil memetik kemenangan meyakinkan dengan skor 4-0 atas Brunei Darussalam di laga perdana Tsunami Cup, Sabtu (2/12) lalu. Namun, kualitas skuat Garuda belum sepenuhnya maksimal pada laga ini.
Kondisi lapangan yang becek karena guyuran hujan deras tak pelak jadi penghambat Timnas Indonesia untuk memeragakan permainan menyerang secara utuh.
Kreativitas para gelandang Indonesia pun tak menonjol pada laga ini. Kombinasi umpan pendek di sektor tengah kerap macet karena lapangan basah Stadion Harapan Bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla Aspas pun memilih untuk memarkir Evan Dimas Darmono di bangku cadangan pada laga ini. Sebagai gantinya, duet Muhammad Hargianto dan Hanif Sjahbandi, diturunkan untuk melengkapi skema 4-2-3-1.
 Evan Dimas (kiri) diparkir saat Timnas Indonesia sukses mengalahkan Brunei Darussalam. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Duet Hargi-Hanif sukses memenangkan mayoritas duel di lini tengah. Namun, tak banyak kreasi yang bisa dilakukan keduanya dalam kondisi lapangan yang kurang ideal.
Dalam situasi seperti ini, Timnas Indonesia pun mau tak mau lebih memaksimalkan skema umpan silang ke jantung pertahanan lawan. Di mana tiga dari empat gol Indonesia memang tercipta lewat skenario ini.
Luis Milla berjanji untuk menerapkan taktik berbeda saat bentrok dengan Mongolia, tim yang kelasnya berada satu tingkat di atas Brunei. Ia pun mengisyaratkan bakal menurunkan Evan Dimas sejak awal laga.
 Muhammad Hargianto masih menjalani pemulihan otot bersama Dokter Timnas Indonesia Syarif Alwi. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Jadwal pertandingan yang mepet juga menjadi alasan Milla untuk merotasi pemainnya. Namun, juru taktik asal Spanyol itu menegaskan akan menurunkan Evan Dimas untuk menghadapi permainan keras yang mungkin diperagakan Mongolia.
"Kami butuh Evan main seratus persen lawan Mongolia yang merupakan tim yang keras. Saya harap bisa kompetitif dan bermain dengan gaya menyerang," ujar Milla.
Kreativitas lini tengah Timnas Indonesia bakal diuji lawan Mongolia. Evan Dimas dkk tampaknya diminta untuk berani memainkan
ball possession hingga ke wilayah pertahanan Mongolia.
 Septian David Maulana diharapkan kembali moncer meski berperan sebagai penyerang di belakang Ilija Spasojevic. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Komposisi lini tengah pun kemungkinan berubah. Evan Dimas akan berdampingan dengan Hargianto untuk menyokong kinerja Septian David Maulana yang berperan sebagai penyerang lubang.
Sementara dua 'lokomotif' cepat Febri Hariyadi dan Osvaldo Haay, bakal menghuni posisi sayap. Sementara ujung tombak kemungkinan masih akan diperankan Ilija Spasojevic.
"Kami akan coba bermain di wilayah musuh. Kami akan gunakan filosofi menyerang dari tim kami. Mongolia secara fisik lebih kuat dan kami akan berusaha maksimal," ujar Milla.
(jun)