Jakarta, CNN Indonesia -- Striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas (Bepe) sudah mendekati masa-masa pensiun sebagai pesepakbola. Striker 37 tahun itu memberi isyarat melanjutkan karier sebagai pelatih.
Mantan kapten Timnas Indonesia itu mengaku tidak begitu berminat untuk menjadi seorang pelatih. Tetapi, dia memastikan bakal tetap memberikan kontribusi untuk sepak bola Indonesia.
“Sebenarnya, setiap pemain mau jadi pelatih, termasuk saya. Walaupun tidak begitu berminat, tapi ada panggilan hati untuk memberikan andil bagi perkembangan sepak bola Indonesia,” kata Bepe kepada media saat
coaching clinic Liga Remaja UCNews, Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bepe menjelaskan, saat ini dia belum serius menggeluti dunia kepelatihan profesional dengan mengambil lisensi. Meskipun, kiprah Bepe selalu terlihat di level pembinaan usia muda.
 Bambang Pamungkas (kanan) tengah fokus dalam kariernya sebagai pemain Persija. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha) |
“Tapi, di level bawah saya selalu berkecimpung di pembinaan usia dini, walaupun belum di level serius,” dia menjelaskan.
Salah satu hal yang membuat Bepe belum memikirkan karier kepelatihan profesionalnya adalah jenjang yang harus dilewati. Selain, dia juga masih fokus pada kariernya sebagai pemain bersama Macan Kemayoran.
 Bambang Pamungkas (kedua dari kanan) masih harus melewati lisensi kepelatihan untuk menjadi pelatih. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Seperti diketahui, untuk bisa menjadi pelatih seseorang harus mengambil lisensi kepelatihan. Berprofesi sebagai pelatih di level Liga 1, seorang pelatih minimal harus mengantongi lisensi A AFC, dan B AFC untuk posisi asisten pelatih di Liga 1 serta pelatih di Liga 2.
“Saya harus melewati itu (selesai jadi pemain dan mengambil lisensi kepelatihan). Semoga saya bisa menjadi pelatih yang baik,” ujar mantan pemain Selangor FA itu.
Sebelumnya, Direktur Persija Jakarta Gede Widiade sudah pernah meminta agar Bepe bisa mengambil lisensi kepelatihan. Selain Bepe, Gede juga mendorong pemain senior Persija lainnya, Ismed Sofyan dan Maman Abdurrahman untuk jadi pelatih.
“Kalau Maman itu idenya sendiri (ambil lisensi C). Kalau Bambang belum tentu keinginannya jadi pelatih. Kan, tidak semua mau jadi pelatih. Bisa juga mau jadi manajer, direktur operasional, atau pemegang saham,” ucap Gede.
(sry/sry)