Lapangan Berlumpur, Panitia Tsunami Cup Klaim Sudah Maksimal

Arby Rahmat & Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Selasa, 05 Des 2017 11:13 WIB
Kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa selama perhelatan Tsunami Cup 2017 mendapat kritikan. Sejumlah pemain, termasuk Timnas Indonesia, mengalami cedera.
Kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa dikritik tim peserta Tsunami Cup 2017. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, selama perhelatan Tsunami Cup 2017 mendapat kritikan. Terakhir Timnas Indonesia harus tampil di lapangan berlumpur saat mengalahkan Mongolia, Senin (4/12).

Timnas Indonesia meraih kemenangan 3-2 atas Mongolia pada pertandingan kedua Tsunami Cup 2017. Pertandingan digelar di kondisi lapangan yang buruk dan berlumpur.

Sejumlah pemain dari Timnas Indonesia dan Mongolia mengalami cedera saat pertandingan berlangsung. Bek Timnas Indonesia Gavin Kwan Adsit dan pemain Mongolia Galt Tuguldur harus cedera karena kondisi lapangan yang buruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembina Panpel Tsunami Cup 2017, Zaini Yusuf, mengatakan buruknya kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa tidak terhindari. Zaini mengaku pihaknya sudah berusaha maksimal untuk merawat lapangan jelang turnamen.
[Gambas:Instagram]
“Sebelum turnamen, stadion sudah direhabilitasi selama tiga bulan. Namun tiga bulan jadi tak berarti dalam semalam [karena hujan deras]. Cuaca seperti ini tak hanya melanda Aceh tapi seluruh Indonesia. Ini jadi catatan kami,” ujar Zaini usai pertandingan Timnas Indonesia vs Mongolia.

Lebih lanjut Zaini mengatakan turnamen tidak bisa dipindah dari Stadion Harapan Bangsa untuk pertandingan terakhir, Rabu (6/12). Pasalnya Stadion H. Dimurthala, yang merupakan opsi lainnya, belum standar FIFA.
Kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa membuat sejumlah pemain mengalami cedera.Kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa membuat sejumlah pemain mengalami cedera. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
“Untuk pindah ke tempat lain, secara standar FIFA tidak diperbolehkan. Karena di Stadion H. Dimurthala belum sesuai standar FIFA. Kami dari PSSI [Aceh], BOPI, dan sebagainya, telah menyiapkan turnamen semaksimal mungkin. Ini sudah maksimal,” ucap Zaini.

Bukan hanya kondisi lapangan yang dikeluhkan di Tsunami Cup 2017. Awak media yang meliput turnamen juga mengeluhkan tidak adanya mixed zone sebagai tempat untuk mewawancarai pemain.

Tsunami Cup 2017 akan menggelar pertandingan terakhir besok. Pada pertandingan terakhir, Timnas Indonesia akan menghadapi Kirgistan dan timnas Mongolia melawan Brunei Darussalam. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER