Jakarta, CNN Indonesia -- Maverick Vinales menjadi salah satu nama yang diunggulkan dalam bursa juara pebalap MotoGP 2017. Pengganti Jorge Lorenzo di tim Movistar Yamaha itu hampir mewujudkan mimpinya meraih gelar MotoGP yang pertama.
Labilnya performa motor lantas membuat Vinales tertinggal dari Marc Marquez dan Andrea Dovizioso dalam persaingan gelar juara.
Pada akhir musim, pebalap 22 tahun itu harus puas berada di peringkat ketiga.
 Maverick Vinales hanya mampu meraih tiga gelar juara seri pada musim 2017. (AFP PHOTO / GUILLAUME SOUVANT) |
“Sampai batas tertentu saya berpikir musim ini bagus. Paruh pertama musim nilainya sembilan [dari 10], dan paruh kedua bernilai empat. Jika tidak memulai musim dengan baik, maka mustahil finis ketiga,” ujarnya seperti dilansir dari
motorsport.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vinales yang kecewa dengan performa di paruh kedua musim lalu mengaku beruntung memiliki tim yang dapat diandalkan dan membuatnya tetap waras dalam menghadapi persaingan dengan pebalap-pebalap teratas.
“Saya sungguh percaya pada orang-orang yang saya miliki di garasi, karena jika tidak, tahun ini saya akan menjadi gila. Saya memiliki sedikit kesabaram. Saya selalu berusaha tampil di depan, dalam segala kondisi dan setiap latihan,” jelas Vinales.
Mantan pebalap tim Suzuki itu juga menerima jika dianggap bertanggung jawab pada penurunan performa motor tim Yamaha.
“Kami semua patut disalahkan. Saya juga seharusnya lebih keras dalam meminta sesuati, karena semua bergantung pada perasaan dan intuisi saya [dengan motor], bukan yang lain,” tukas Vinales.
(nva)