Jelang Diceraikan Praveen/Debby Tampil Tanpa Beban

Jakarta, CNN Indonesia -- Kejuaraan Super Series Finals 2017 menjadi ajang terakhir bagi pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto sebelum keduanya diduetkan dengan pemain lain.

Dalam turnamen penutup tahun, pasangan peringkat enam dunia itu berharap bisa meraih hasil bagus dan melewati adangan ganda-ganda lain di Grup A.

Lihat juga: Roberto Carlos Datang, Kompetisi Pelatih Asing Liga 1 Memanas

“Nggak ada beban kok walaupun ini pertandingan terakhir bersama Ucok [Praveen]. Di turnamen penutup tahun ini, kamI mau dapat hasil yang bagus. Mudah-mudahan kami bisa memanfaatkan kesempatan akhir tahun ini dengan baik,” ucap Debby dikutip dari rilis resmi PBSI.

“Peluang masih ada, 50-50 untuk setiap pasangan. Kami jalani step by step saja, berusaha enjoy, menikmati pertandingan. Di pertandingan besok [hari ini], kami akan mencoba lebih banyak berkomunikasi dan mencoba lebih support satu sama lain,” tambahnya mengenai strategi menghadapi wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.

Foto: AFP PHOTO / JUNG YEON-JE Korea Open 2017 menjadi gelar terakhir Praveen Jordan/Debby Susanto.

Selain ganda Hong Kong, Praveen/Debby juga akan bertemu pasangan nomor satu dunia asal Tiongkog, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dan ganda Jepang Kenta Kazuno/Ayane Kurihara.

Kepala pelatih ganda campuran PBSI, Richard Mainaky, akan memantau penampilan juara All England 2016 itu sebelum memisahkan keduanya.

Rencananya tahun depan Praveen akan dipasangkan dengan Melati Daeva Oktavianti, sedangkan Debby bermain bersama Ricky Karanda Suwardi.

Lihat juga: Mou dan Pep Adu Argumen Setelah Cekcok di Old Trafford

Sejak dipasangkan pada tahun 2014, Praveen/Debby telah meraih empat gelar: SEA Games 2015, India Open GP Gold 2016, All England 2016, dan Korea Open Super Series 2017. (nva)