Capello: Tembakan Ibrahimovic Masih Buruk Saat di Juventus

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih Juventus, Fabio Capello menyebut Zlatan Ibrahimovic mendapatkan banyak pelajaran saat baru datang dari Ajax Amsterdam ke Juventus pada 2004 silam.

Juventus merekrut Ibrahimovic dari Ajax dan Capello mengaku ada banyak hal yang harus diasah oleh Ibrahimovic dalam perjalanan kariernya di Juventus. Capello tetap menuntut Ibrahimovic bekerja keras meski sang agen Mino Raiola yakin Ibrahimovic sudah menjelma jadi sosok yang hebat.

Lihat juga: Usai Latih Persib, Mario Gomez Penasaran Ingin ke Borobudur

“Ketika Ibrahimovic tiba di Juventus, dia tidak piawai dalam hal menembak. Mino Raiola berkata bahwa Zlatan Ibrahimovic sangat kuat dan mampu mematahkan tangan kiper.”

“Kemudian saya berkata bahwa mulai saat itu, ia hanya harus pergi ke gym. Kemudian Ibrahimovic berlatih sangat keras setiap hari dan mendapatkan kemajuan yang sangat luar biasa,” ucap Capello dalam wawancara dengan Sky Italia.

Capello mengaku bahwa dirinya sejak lama sudah berminat dengan bakat Ibrahimovic.

“Saya sudah membidik Ibrahimovic sejak masih jadi pelatih AS Roma. Juventus kemudian membuat penawaran luar biasa. Sedangkan Ajax sendiri saat itu menilai Ibrahimovic tak akan jadi pemain yang hebat. Mereka lebih memilih mempertahankan Mido yang lebih mudah diatur.”

“Di Juventus, Ibrahimovic juga punya sejumlah masalah, contohnya saja dengan Jonathan Zebina,” kata Capello.

Saat baru datang dari Ajax ke Juventus, Ibrahimovic belum piawai melakukan tembakan ke gawang. (Foto: AFP PHOTO / PASCAL GEORGE)

Meski memuji Ibrahimovic, Capello menyebut Ronaldo asal Brasil sebagai pemain terhebat yang pernah ada di sepanjang kariernya sebagai pelatih.

“Pemain terbaik yang pernah saya latih adalah Ronaldo. Sayangnya, saya ada bersamanya di pengujung kariernya ketika bobot tubuhnya sudah 96kg.”

Lihat juga: Max Biaggi: Marquez Tetap Juara Sekali pun ke Ducati

“Saya bertanya pada dirinya bobot tubuhnya di Piala Dunia 2002 dan ia menjawab 84kg. Karena itu saya minta untuk setidaknya menurunkan bobot menjadi 88kg. Terlepas dari itu, ia adalah pemain yang hebat,” tutur Capello yang jadi pelatih AC Milan di era ‘Dream Team’ ini. (ptr)