Banda Aceh, CNN Indonesia -- Hari ini, Selasa 26 Desember 2017, menandai 13 tahun terjadinya bencana Tsunami di Aceh. Bencana itu ‘melahirkan’ seorang Bocah Ajaib bernama Martunis.
Martunis menjadi sorotan dunia setelah selamat dari terjangan Tsunami dan 21 hari menghilang. Martunis yang lahir pada 2 Mei 1997 ketika itu masih tujuh tahun.
Saat bencana Tsunami terjadi Martunis sedang bermain bola di belakang rumah bersama sejumlah teman. Sekitar pukul 08.00 pagi, Martunis diminta sang ibu untuk mencari ayahnya tidak lama setelah gempa terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Martunis berhasil menemui ayahnya, tapi gagal kembali ke rumah karena Tsunami menerjang. Martunis kehilangan ibu, adik, dan kakaknya akibat bencana Tsunami tersebut.
 Martunis menjadi terkenal setelah selamat dari tragedi tsunami pada 2004. (AFP PHOTO / JEWEL SAMAD) |
Setelah 21 hari terdampar dan hidup antara para jenazah, Martunis akhirnya ditemukan orang Syiah Kuala yang kemudian membawanya ke wartawan asing yang sedang meliput bencana Tsunami Aceh.
Sejak saat itu Martunis dijuluki sebagai ‘Bocah Ajaib’. Martunis semakin menjadi sorotan dunia setelah mengenakan baju timnas Portugal dengan tulisan nama Rui Costa di bagian belakang.
Martunis mendapat bantuan dana dari Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) dan bahkan menjadi anak angkat kapten timnas Portugal saat ini, Cristiano Ronaldo. Hingga kini Martunis masih menjaga hubungan baik dengan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2017 tersebut.
 Karier sepak bola Martunis kini mandek karena cedera lutut. (AFP PHOTO / EKO DENI SAPUTRA) |
Kehidupan Martunis berubah drastis sejak tragedi Tsunami. Namanya mendunia. Sayang, ketenaran tidak bisa membuat Martunis mewujudkan salah satu impiannya, yakni menjadi pesepak bola profesional.
Martunis pernah gagal dalam seleksi Timnas Indonesia U-17 dan U-19. Penyerang 20 tahun itu juga pernah direkrut tim junior Sporting Lisbon pada 2015. Tapi, kariernya mandek dan kini kembali ke Indonesia.
Martunis pernah menjalani seleksi bersama tim PS TNI U-21, tapi tidak lolos. Menariknya, Martunis juga mencoba peruntungan menjalani seleksi Bintara Polisi pada April 2017 dan gagal.
 Martunis masih berambisi menjadi pesepakbola profesional. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Kini Martunis sedang dalam pemulihan cedera lutut. Kegagalan dalam sejumlah usaha yang dilakukannya untuk menjadi pesepakbola profesional tidak membuat ‘Si Bocah Ajaib’ menyerah. Kepada
CNNIndonesia.com, Martunis mengaku masih berambisi menjadi pesepakbola profesional.
“Saya menyukai sepak bola, sejak kecil sudah menyukai sepak bola. Saya selalu berusaha, kerja keras, untuk menjadi pemain profesional. Sekarang saya fokus untuk menyembuhkan lutut, saya berlatih ringan, dan selalu menghabiskan waktu di tempat fitness,” ujar Martunis kepada
CNNIndonesia.com.
Dalam wawancara eksklusif dengan
CNNIndonesia.com, Martunis menceritakan perjalanan karier hingga dan kondisi terkininya. Ikuti fokus Apa Kabar Martunis di
CNNIndonesia.com.
(bac)