Kemenpora Buka Jalur Persija Pakai SUGBK untuk Piala AFC

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Kamis, 28 Des 2017 21:55 WIB
Kemenpora akan membantu Persija Jakarta untuk bertemu dan berkoordinasi dengan Kementerian PU-Pera terkait rencana penggunaan SUGBK di Piala AFC.
Persija Jakarta terus melakukan lobi untuk bisa menggunakan SUGBK di Piala AFC 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuka jalur untuk membantu klub ibu kota, Persija Jakarta agar bisa menjadikan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta sebagai kandang saat tampil di Piala AFC 2018.

Persija mendapatkan jatah tiga kali pertandingan kandang selama mengikuti Piala AFC; 28 Februari, 10 April dan 14 Maret 2018. SUGBK menjadi opsi pertama sebagai markas Macan Kemayoran.

Kemenpora pun siap mempertemukan Persija dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), sebagai salah satu pihak yang berwenang untuk penggunaan SUGBK saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kedatangan Pak Gede (Direktur Utama Persija Gede Widiade) ingin update persiapan Persija. Mereka menjelaskan tentang rencana laga kandang di Piala AFC, 24 Februari sampai Maret, Persija mengincar GBK untuk kandang," kata Gatot di Kantor Kemenpora, Kamis (28/12).

"Saya katakan monggo saja, tapi ada beberapa pihak yang harus diajak untuk mendapatkan persetujuan yang harus Pak Gede temui,” Gatot menambahkan.
Gatot S. Dewa Broto mengatakan, Persija harus berkoordinasi dengan empat pihak untuk menggunakan SUGBK.Gatot S. Dewa Broto mengatakan, Persija harus berkoordinasi dengan empat pihak untuk menggunakan SUGBK. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Gatot menjelaskan, sedikitnya ada empat pihak yang harus didatangi Gede untuk berkoordinasi, yakni PPK (Pusat Pengelola Kawasan) GBK, INASGOC, Kapolri, serta Kementerian PU-Pera.

Sebenarnya, kata Gatot, tidak ada regulasi yang menyebut pihak Persija harus berkomunikasi dengan empat elemen tersebut. Namun, dari aspek kepatutan hal itu tetap harus dilakukan Persija jika ingin menjadikan GBK sebagai kandang di Piala AFC.

“Saya bilang tolong koordinasi dengan Pak Erick (Ketua INASGOC, Erick Thohir), karena ini terkait lapangan akan digunakan untuk Asian Games. Kedua dengan Pak Win (Direktur Utama PPK GBK, Winarto), karena GBK ini penguasanya adalah Pak Win," ucap Gatot.

Mengenai pihak kepolisian, hal itu terkait masalah keamanan. Terlebih lagi SUGBK yang akan dipakai nanti, merupakan tempat yang harus steril jelang Asian Games. Sedangkan peran Kementerian PU-Pera sebagai pihak yang membangun SUGBK.

"Meski cuma bangun, tapi dari aspek kepatutan. Harus menghormati mereka yang sudah mengeluarkan uang negara yang besar,” Gatot menuturkan.

Gatot menegaskan, pihaknya tidak memberikan rekomendasi tertulis atas niatan Persija tersebut. Pasalnya, Gede sendiri tidak memintanya. Kemenpora hanya mencoba membuka jalur dan menghubungkan Persija dengan pihak-pihak terkait.
SUGBK yang akan menjadi venue untuk Asian Games 2018 juga dibidik Persija sebagai kandang di Piala AFC 2018.SUGBK yang akan menjadi venue untuk Asian Games 2018 juga dibidik Persija sebagai kandang di Piala AFC 2018. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
“Saya coba menghubungkan dengan pihak (kementerian) PU-Pera, karena Pak Gede belum ada jalur masuk ke PU-Pera. Saat saya tanya, Pak Gede bilang sudah komunikasi dengan Pak Win, dengan kepolisian sudah, Pak Erick erick belum, PU-Pera juga belum,” ujar Gatot.

“Kami hanya menyarankan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Keputusan final ada di PPK GBK,” Gatot menambahkan.

Sementara, Gede juga mengaku hanya berkoordinasi dan meminta saran kepada Sesmenpora terkait kemungkinan Persija menggunakan SUGBK.

“Beliau memberikan saran yang baik, juga membuka komunikasi dengan pihak yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan GBK,” ujar Gede. (sry/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER