Jakarta, CNN Indonesia -- Pernyataan menghebohkan keluar dari pemilik saham mayoritas Everton, Farhad Moshiri, terkait kepindahan Romelu Lukaku ke Manchester United. Striker Belgia berdarah Kongo itu disebut Moshiri pergi dari The Toffees bukan soal iming-iming gaji menggiurkan.
Pria 62 tahun itu mengungkapkan Lukaku pergi karena alasan santet. Ya, striker timnas Belgia itu diklaim begitu cemas dengan ancaman santet, atau dikenal dengan voodoo di Eropa, jika masih bertahan di Everton.
Menariknya, Lukaku nyaris merapat ke Chelsea lantaran sempat ketakutan dengan pesan ancaman santet tersebut.
 Romelu Lukaku disebut Farhad Moshiri ingin segera hengkang karena alasan santet. (REUTERS/Andrew Yates) |
Padahal, Moshiri mengatakan sudah menyiapkan skema kenaikan gaji yang sangat menjanjikan apabila Lukaku bertahan di Goodison Park. Namun, pemain 24 tahun itu langsung menolak kenaikan gaji sebesar £140 ribu atau setara Rp2,5 miliar per pekan, termasuk segala insentif tambahan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengusaha Inggris berdarah Iran itu mengaku sempat heran dan menanyakan langsung alasan Lukaku bersikeras ingin pergi dari Everton ke MU. Moshiri lantas mendapati pengakuan yang cukup mengejutkan dari strikernya itu.
Moshiri mengungkapkan, Lukaku mendapat peringatan dari ibu kandungnya via telepon bahwa striker itu bakal disantet jika tetap berada di Everton. Sang ibu kebetulan tengah berziarah ke Kongo saat itu.
 Romelu Lukaku melalui perwakilannya membantah pergi dari Everton karena takut disantet. (Reuters/Carl Recine) |
"Jika saya katakan kepada kalian, kalian pasti tidak percaya. Kami sudah menawarkan tawaran yang lebih baik dibandingkan Chelsea dan agennya dateng ke Finch Farm untuk tanda tangan kontrak."
"Ia [Lukaku] terkena ancaman santet dan mendapat pesan bahwa ia harus hengkang ke Chelsea," klaim Moshiri seperti dikutip dari
Independent.
Perwakilan Lukaku MembantahChelsea memang sempat disebut-sebut sebagai klub yang berpeluang besar mendapatkan kembali Lukaku saat itu. Namun, ia kemudian justru menerima pingangan Setan Merah dengan £75 juta (Rp1,3 triliun).
Menanggapi kabar itu, perwakilan dari pihak Lukaku menampik klaim yang dilontarkan Moshiri.
"Keputusan Lukaku pindah bukan karena voodoo [santet]. Ia selalu menjauhkan diri dari kepercayaan semacam itu dan pernyataan [Moshiri] itu, serta mempertimbangkan untuk melakukan tindakan hukum terkait masalah ini," demikian pernyataan dari juru bicara Lukaku.
(har)