Persib Siap Bermain di Luar GBLA dan Si Jalak Harupat

Jakarta, CNN Indonesia -- Persib Bandung masih mengutamakan bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Si Jalak Harupat (SJH) untuk kompetisi musim depan. Namun, menurut Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S Taryono, pihaknya juga memiliki opsi untuk bermain di luar kedua stadion tersebut.

Stadion Siliwangi bisa menjadi alternatif utama jika Persib tidak diperbolehkan menggunakan GBLA dan Si Jalak Harupat. Tetapi, Persib akan segera mengonfirmasi masalah ini setelah Piala Presiden 2018 rampung.

Lihat juga: FIFA Ancam Sanksi Klub Liga Indonesia

Selain Siliwangi, Maung Bandung juga membuka opsi untuk berkandang di luar Jawa Barat. Stadion Maguwoharjo menjadi target utamanya, disusul Stadion Manahan Solo.

"Di luar GBLA dan Si Jalak Harupat sedang dikomunikasikan. Tetapi, harapan kami masih di antara dua itu [GBLA dan Si Jalak Harupat]," ujar Kuswara kepada CNNIndonesia.com.

Persib tidak mempersoalkan berkandang di luar GBLA dan Si Jalak Harupat untuk Liga 1 2018. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)

Alasan utama dari rencana Persib memiliki markas di luar Jawa Barat adalah, karena tidak ingin mengganggu jalannya Asian Games 2018 nanti.

Pasalnya, stadion-stadion di Jawa Barat yang dianggap bakal lolos persyaratan kompetisi, seperti Stadion Patriot (Bekasi), Stadion Wibawamukti (Karawang), dan Stadion Pakansari (Cibinong) bakal digunakan untuk Asian Games 2018.

Persib tidak ingin mengganggu kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)

Klub berjuluk Maung Bandung itu memilih fokus untuk Piala Presiden 2018 sebelum mengurus persoalan pelik penggunaan stadion.

Masalah stadion ini memang cukup besar mengingat Persib memiliki suporter setia, Bobotoh, yang berjumlah besar dan fanatik. Sehingga, masalah kapasitas menjadi salah satu yang dipikirkan.

Lihat juga: Presiden Real Madrid Persilakan Cristiano Ronaldo Pergi

"Kami akan membicarakan stadion ini sekaligus berkonsentrasi dengan Piala Presiden. Setelah ada keputusan, baru kami bicarakan dengan teman-teman media," Kuswara menjelaskan. (ptr)