Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah lama absen karena cedera, Sergio Ramos kembali ke skuat utama Real Madrid. Tapi kekalahanlah yang menyambut Ramos. Bek veteran itu gagal mengamankan gawang Los Merengues dari kebobolan ketika menjamu Leganes di leg kedua babak perempat final Copa del Rey.
Kekalahan dari Leganes menambah panjang derita Madrid sekaligus membuat pelatih Zinedine Zidane semakin terdesak lantaran peluang El Real mengangkat trofi musim ini semakin sempit.
Ramos yang pernah bermain bersama Zidane di Madrid pada musim 2005/2006 mengaku tak menyetujui adanya perubahan di kursi pelatih.
 Sergio Ramos berharap Zinedine Zidane tetap melatih Real Madrid. ( AFP PHOTO / Odd ANDERSEN) |
"Saya tidak suka perubahan. Kami [pemain] adalah yang pertama yang akan membela Zidane," ujar bek tengah timnas Spanyol itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramos yang sudah 13 musim berseragam Los Blancos memahami situasi sulit yang sedang dihadapi oleh dirinya dan rekan-rekannya. Untuk menanggulangi masalah yang timbul, Ramos berharap para pemain bersatu.
"Kalah di Copa del Rey adalah kegagalan. Ini adalah masa yang sulit, tapi kami harus bersatu dan tidak menyerah karena musim masih berlangsung. Anda harus belajar dari momen buruk," jelas Ramos.
"Kami masih memiliki Liga Champions," ujar Ramos melirik satu-satunya kans juara untuk Madrid yang realistis di musim ini.
Selain tertutupnya pintu peluang menjuarai Copa del Rey dan jarak yang terlampau jauh dengan Barcelona di La Liga, Madrid masih punya harapan mempertahankan gelar Liga Champions yang baru memasuki babak perdelapan final pada pertengahan Februari 2018.
[Gambas:Video CNN] (jun)