INASGOC Belum Temukan Solusi Atasi Macet Jelang Asian Games

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 09 Feb 2018 02:00 WIB
Ketua INASGOC Erick Thohir, mengatakan belum menemukan solusi akurat untuk mengatasi macet di Jakarta dalam menyambut Asian Games 2018.
Ketua INASGOC Erick Thohir belum menemukan solusi atasi kemacetan Jakarta jelang Asian Games 2018. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir, mengatakan belum menemukan solusi akurat untuk mengatasi macet di Jakarta dalam menyambut pesta olahraga terbesar di Asia tersebut.

Invitasi turnamen atau ajang uji coba Asian Games 2018 saat ini tengah berlangsung hingga 15 Februari mendatang. Erick melihat setiap venue yang dipertandingkan di Kawasan Gelora Bung Karno seperti bola basket, panahan, voli, wisma atlet, dan atletik sudah siap.

Satu yang menjadi kendala adalah kemacetan di Jakarta. Erick mengakui masalah itu masih menjadi salah satu bahan evaluasi utama pihak panitia penyelenggara Asian Games 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus perbaiki terutama di masalah transportasi, karena kita tahu dari wisma atlet ke tempat pertandingan dengan jalan darat itu kira-kira 41 menit. Lewat jalan tol 27 menit. Tapi kemarin kami coba dan karena hujan, waktu tempuh menjadi satu jam 20 menit," kata Erick kepada para awak media di SCTV Tower pada Kamis (8/2) sore.

"Nah, persoalan ini perlu kami perbaiki karena memang ini bagian dari invitasi untuk mengecek kekurangan kami sebagai panitia," katanya menambahkan.
Erick Thohir (mengenakan jas) berharap persoalan kemacetan Jakarta bisa segera teratasi sebelum gelaran Asian Games 2018. (Erick Thohir (mengenakan jas) berharap persoalan kemacetan Jakarta bisa segera teratasi sebelum gelaran Asian Games 2018. ( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Sejumlah atlet dari delapan cabang olahraga (cabor) mulai tinggal di Wisma Atlet yang terletak di Kemayoran dalam invitasi turnamen Asian Games 2018.

Beberapa cabor ada yang bertanding di Kawasan GBK seperti basket, panahan, atletik, dan voli indoor. Sementra cabor angkat besi, tinju, taekwondo, dihelat di Jakarta International Expo Kemayoran, dan pencak silat di Taman Mini Indonesia Indah.

Budaya Jalan Kaki

Salah satu ide yang Erick ingin wujudjab saat Asian Games 2018 untuk mengatasi persoalan macet di ibu kota adalah dengan mendorong masyarakat Indonesia untuk berjalan kaki.

Menurut Erick, jalan kaki bisa jadi kebiasaan baru bagi Indonesia, khususnya di Jakarta, yang didapat dari Asian Games 2018. Hal itu, lanjut dia, mendidik masyarakat untuk jadi lebih disiplin, berani, dan ramah.

"Makanya nanti pada saat invitasi turnamen ini, pintu di Gelora Bung Karno hanya dibuka satu untuk semua tiket yakni di Pintu Barat. Jadi mereka harus jalan ke basket, voli, atletik, panahan. Ini bagian dari perubahan kultur," ucap Erick.

Selain itu, Erick juga mengusulkan libur sekolah dan perkantoran ketika Asian Games 2018 berlangsung, hingga menutup Jalan Asia-Afrika.

"Jangan mengeluh macet tapi tidak mau mengubah sikap. Pada Asian Games juga kita sama-sama menggunakan kendaraan umum, supaya mengubah kebiasaan masyarakat jadu lebih disiplin, bergerak, bekerja, dan lain-lain," ucapnya melanjutkan. (bac/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER