Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mendesak operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), lebih profesional. Di antaranya soal pelunasan subsidi kepada masing-masing klub konstestan Liga 1 dan Liga 2.
Imam menilai operator yang baik merupakan salah satu faktor kesuksesan sebuah kompetisi sepak bola Indonesia. Untuk itu, Imam meminta regulasi harus diterapkan secara konsisten.
"Evaluasi musim lalu, operator harus lebih profesional. Kemudian operator tidak lagi memberikan beban kepada klub, karena klub harus menyesuaikan dengan anggaran. Selain itu juga soal wasit, wasit harus betul-betul dicari yang baik, tidak berpihak, dan berani ambil keputusan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Poin] yang kedua, regulasi tidak lagi berubah di tengah jalan. Ketiga, utang-utang kepada klub harus dibayar sebelum
kick off. Komitmen itu yang kami tunggu dari PSSI," tutur Imam.
 Hingga saat ini PT LIB belum melunasi utang subsidi kepada klub peserta liga. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Hingga saat ini PT LIB belum melunasi penunggakan biaya subsidi yang dijanjikan. Setidaknya PT LIB belum membayarkan sisa biaya subsidi senilai Rp2,1 miliar kepada masing-masing klub peserta Liga 1 yang berjumlah 18 tim.
Nilai utang tersebut merupakan uang sisa subsidi sebesar Rp7,5 miliar yang dijanjikan oleh PSSI dan LIB sebelum Liga 1 2017 dimulai. Selain itu, LIB juga terlilit utang dengan klub-klub di Liga 2 2017.
Menpora mengaku masih menunggu jadwal resmi bergulirnya kompetisi sepak bola musim ini. Imam meminta agar PSSI selaku induk olahraga sepak bola Indonesia, segera melaporkan hal tersebut. Hal ini menjadi satu dari tiga poin penting antara Menpora dengan PSSI usai pertemuan di Kemenpora pada 21 Februari lalu.
(jun/ptr)