Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam beberapa tahun terakhir
Persija Jakarta seakan tak pernah berjodoh dengan striker asal Eropa. Sederet pemain dari Benua Biru yang pernah direkrut masih jauh dari ekspektasi.
Pada 2014 misalnya. Macan Kemayoran yang kala itu ditangani Benny Dolo memutuskan untuk merekrut Ivan Bosnjak. Penyerang asal Kroasia yang pernah mencicipi atmosfer Piala Dunia 2006 di Jerman.
Bosnjak yang kala itu sudah menginjak 35 tahun, tak mampu berbuat banyak di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2014. Ia hanya bisa mengemas empat gol di sepanjang musim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, manajemen Persija mendepak Bosnjak di akhir musim. Nasib yang sama juga dialami Zelimir Terkes yang coba didatangkan di pertengahan musim ISL 2014. Terkes bahkan minim durasi bermain dan tak mampu mengoleksi gol untuk tim Ibu Kota.
 Marko Simic menyabet gelar pemain terbaik Piala Presiden 2017. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Musim berikutnya, Persija kembali mencoba peruntungan dengan memboyong Yevgeni Kabayev dari Rusia. Kala itu, Kabaev masih 26 tahun dan berlabel top skor Liga Estonia (36 gol) bersama Sillamae Kalev.
Sayangnya, ketajaman Kabayev belum sempat teruji. Kompetisi ISL 2015 terhenti di awal musim karena perseteruan PSSI dan Kemenpora. Kabayev pun akhirnya memutuskan kembali ke klub lamanya, Sillame Kalev.
Pada 2017, Persija di bawah kendali manajemen Gede Widiade kembali mencoba peruntungan dengan merekrut striker Eropa lainnya,
Marko Simic.
 Marko Simic cetak hattrick ke gawang Tampines Rovers. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Kehadiran Marko Simic yang direkrut tanpa proses seleksi sempat diragukan banyak pihak. Mengingat rekor buruk Persija dalam merekrut pemain asal Eropa dalam satu dekade terakhir.
Tapi, Marko Simic adalah sebuah anomali. Bomber asal Kroasia itu berhasil mematahkan kutukan buruk pemain Eropa yang pernah merapat ke Persija.
Pemain yang dijuluki Super Simic itu justru sukses menjawab kebutuhan Macan Kemayoran yang belakangan kesulitan mencari predator di depan gawang lawan. Bomber 30 tahun itu berhasil mengemas total 17 gol di semua ajang.
 Super Simic jadi idola baru di Persija Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Simic juga tercatat sebagai pemain yang paling menonjol di Piala Presiden 2018. Ini dibuktikan dengan menyabet gelar pemain terbaik sekaligus
top scorer (11 gol) pada turnamen pramusim tersebut.
Ketajaman Simic berlanjut di fase Grup H Piala AFC 2018. Pemain kelahiran 23 Januari 1988 itu kembali mencuri perhatian dengan torehan hattrick saat Persija melumat Tampines Rovers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (28/2).
Simic pun tercatat sebagai pemain pertama yang berhasil mencetak trigol dalam satu pertandingan di Piala AFC musim ini. Striker 30 tahun itu masih punya kesempatan mengukir namanya lebih cemerlang lagi di kompetisi kasta kedua Asia tersebut.
Karier Simic di Persija memang baru seumur jagung. Ia bahkan belum mencicipi kerasnya persaingan di Liga 1. Namun, koleksi 17 gol Simic terbilang sukses mematahkan kutukan buruk striker Eropa di tim kebanggaan The Jakmania itu.
(har)