PSG Dambakan Wasit Luar Biasa Saat Lawan Madrid

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Senin, 05 Mar 2018 01:44 WIB
Paris Saint-Germain berharap UEFA dapat menugaskan wasit yang dapat dipercaya pada leg kedua perdelapan final menghadapi Real Madrid.
Pemain-pemain PSG memprotes keputusan wasit dalam pertandingan leg pertama perdelapan final Liga Champions kontra Real Madrid. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernah merasa kecewa atas kepemimpinan wasit di Liga Champions, Paris Saint-Germain berharap UEFA dapat menugaskan wasit yang dapat dipercaya pada leg kedua perdelapan final menghadapi Real Madrid.

PSG merasa tidak puas dengan ofisial pertandingan pada leg pertama. Selain itu pada leg kedua babak 16 besar musim lalu Les Parisiens yang kalah 1-6 dari Barcelona merasa dirugikan atas keputusan-keputusan wasit Deniz Aytekin.

Pelatih Unai Emery sempat menlontarkan harapan mengenai wasit dan kemudian disusul Direktur Olahraga Antero Henrique yang menegaskan keinginan PSG untuk mendapat pemimpin pertandingan yang adil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika itu [di leg pertama] pertandingan tidak hanya melibatkan pemain dengan pemain, ada pengaruh dari luar. Saya tidak mau kepemimpinan wasit jadi alasan kekalahan, tapi semua merasakan seperti itu, bagi saya itu tidak menghormati Paris, tidak menghormati Perancis," ujar Henrique.

"Tapi ini bukan sekadar pertandingan leg pertama, musim lalu juga sama saja. Inilah pertanyaannya, mengapa itu terjadi? Kami memerlukan salah satu wasit terbaik dan kami ingin seseorang yang memiliki kemampuan luar biasa," tambahnya.
PSG akan kembali menghadapi Real Madrid di leg kedua perdelapan final Liga Champions 2017/2018.PSG akan kembali menghadapi Real Madrid di leg kedua perdelapan final Liga Champions 2017/2018. (REUTERS/Sergio Perez)
Dengan kekalahan 1-3 dari Madrid di leg pertama, PSG butuh kemenangan dengan skor minimal 2-0 untuk memastikan tiket ke babak perempat final.

Dalam pertandingan kedua, PSG dipastikan tampil tanpa Neymar yang mengalami cedera patah tulang metatarsal dan harus menjalani operasi di Brasil.

Sejak menjadi kesebelasan bermodal besar dan mendatangkan pemain-pemain bintang, PSG sukses menjadi penguasa di liga lokal sejak 2013. Namun klub yang berdiri pada tahun 1970 itu kerap gagal di fase gugur Liga Champions selama lima musim belakangan. (ptr/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER