Jakarta, CNN Indonesia -- Bali United bermain tanpa gairah di babak pertama dan memasuki jeda laga dengan skor 0-1. Di babak kedua, arsitek tim Widodo C. Putro memutuskan melakukan dua pergantian pemain dan hal itu yang kemudian mengubah kekalahan menjadi kemenangan di akhir laga.
FLC Thanh Hoa tampil agresif sejak awal laga di Stadion I Wayan Dipta. Bali United sang pemilik stadion justru tampil tanpa tenaga dan gairah. Sepanjang babak pertama, Bali United lebih banyak tertekan oleh tim tamu.
Lini tengah Bali United tidak bisa mengimbangi barisan gelandang Thanh Hoa. Alhasil, peluang-peluang berbahaya lebih banyak dimiliki oleh wakil Vietnam tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bali United patut berterima kasih pada Wawan Hendrawan di babak pertama. Meski kebobolan oleh tendangan bebas Ryutaro Karube, Wawan melakukan sejumlah penyelamatan gemilang termasuk menahan penalti Pape Omar Faye.
Dengan kondisi performa yang buruk, Bali United beruntung hanya tertinggal satu gol saat memasuki masa jeda.
Widodo C. Putro yang terlihat kecewa melihat penampilan timnya di babak pertama langsung bersikap cepat. Setelah melihat perkembangan laga yang tak banyak perubahan di 10 menit pertama, Widodo memutuskan menarik keluar Kevin Brands (menit ke-56) dan Irfan Bachdim (menit ke-62) untuk memberi kesempatan main bagi Yabes Roni dan Miftahul Hamdi.
Masuknya Yabes dan Miftahul ini memberi Bali United energi baru di babak kedua. Meski dari skema permainan Bali United tidak langsung menunjukkan perubahan signifikan, namun kecepatan Yabes memberikan ancaman bagi pertahanan Thanh Hoa.
Tak perlu menunggu lama, kecepatan Yabes sudah menghadirkan hukuman bagi Thanh Hoa di menit ke-66. Lewat sebuah umpan terukur dari Nick van der Velden, Yabes mampu mengontrol bola dengan baik lalu memperdaya kiper Thanh Hoa, Tran Buu Ngoc.
 Irfan Bachdim tidak berada di level permainan terbaiknya pada laga lawan Thanh Hoa. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Keberhasilan Bali United mencetak gol penyama kedudukan membuat situasi pertandingan berubah. Thanh Hoa mulai gugup sedangkan kepercayaan diri Bali United kembali.
Lewat sebuah skema bola mati, sepak pojok Fadhil Sausu mampu ditanduk oleh Demerson di menit ke-72, enam menit setelah gol perdana Bali United.
Tak cukup memberikan kejutan dengan dua gol dalam tempo enam menit, Bali United mencetak gol ketiga di menit ke-74. Umpan van der Velden mampu dibaca dengan baik oleh Stefano Lilipaly. Lilipaly yang melihat posisi kiper maju meninggalkan gawang, kemudian dengan dingin melakukan tendangan lob yang melewati kepala Tran Buu Ngoc.
Bali United berhasil mencetak tiga gol dalam kurun waktu delapan menit. Sedikit menarik ke belakang, sejak Yabes masuk ke lapangan, itu berarti situasi berubah drastis hanya dalam kurun waktu 18 menit. Perjudian yang dilakukan Widodo berhasil, layaknya sulap yang sukses memukau penonton.
Kejelian Widodo melihat Brands dan Bachdim yang tak bisa memberikan energi bagi Bali United lalu keputusan beraninya menurunkan Yabes dan Miftahul jadi titik penting di laga ini.
Meskipun organisasi permainan Bali United di laga ini pastinya belum memuaskan Widodo, namun hasil 3-1 yang berbuah tiga poin setidaknya bisa membuat Bali United berharap melangkah jauh di Piala AFC.
(bac)