Jakarta, CNN Indonesia -- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kembali memutuskan berpasangan di awal 2018 lalu. Ganda putra yang pernah menduduki peringkat satu dunia BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) itu tengah fokus berburu poin demi kembali mendongkrak peringkat dunia.
Keduanya resmi berpisah pada September 2016 karena Hendra memutuskan untuk pensiun dari pelatnas. Setelah itu, Ahsan terus berganti pasangan dengan para juniornya di pelatnas Cipayung, seperti Rian Agung Saputro dan Angga Pratama.
Sedangkan Hendra sempat berpasangan dengan wakil Malaysia, Tan Boon Heong dan tampil perdana di Malaysia Terbuka 2017. Namun, hasil yang diraih masih belum memuaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya kini ada di peringkat ke-171 dunia setelah kurang lebih setahun tidak berpasangan. Hanya saja, untuk bisa mengikuti turnamen bergengsi, Ahsan/Hendra harus merangkak dari awal.
Sepanjang 2018 nanti, Ahsan/Hendra pun membidik empat turamen penting yang bakal diikuti; di antaranya Piala Thomas, Asian Games 2018, Indonesia Open, dan Kejuaraan Dunia.
 Mohamad Ahsan pernah berpasangan dengan juniornya Angga Pratama. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Jerman Terbuka 2018 menjadi salah satu lumbung poin buat pasangan peraih medali emas Asian Games 2014 Incheon. Saat ini keduanya memastikan lolos ke babak perempat final Jerman Terbuka 2018 usai mengalahkan pasangan Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-17, 11-21, 21-16.
"Saat ini fokus kami lebih pada mengejar poin dulu, pokoknya cari poin sebanyak mungkin untuk ke Piala Thomas, Indonesia Open, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games," ujar Hendra seperti dikutip dari rilis PBSI.
Lama tidak berpasangan ternyata tidak membuat Ahsan/Hendra jadi kagok saat bermain. Ahsan menyebut Hendra sudah bermain dengan strategi yang benar.
 Mohamad Ahsan berpisah dengan Hendra Setiawan yang memutuskan pensiun pada September 2016. (dok. PBSI) |
Adanya perubahan regulasi terkait servis yang tingginya tidak boleh lebih dari 115cm diakui Ahsan membuatnya kesulitan. Buktinya, servisnya masih sering dinyatakan pelanggaran oleh wasit pada pertandingan kedua melawan Astrup/Rasmussen.
"Bisa dibilang susah-susah gampang ya. Servis saya yang di-fault banyak banget, sampai segala jurus servis sudah saya keluarkan, tetapi tetap saja salah," kata Ahsan usai pertandingan.
Ahsan juga mengaku kesal dengan keputusan wasit yang membuat servisnya dinilai gagal dan menjadi keuntungan buat lawan. Namun, ia berusaha agar hal itu tidak mempengaruhi permainannya dan Hendra di lapangan.
"Kalau begini ya tunggu nasib saja, karena saya sudah berusaha sesuai dengan tinggi yang ditentukan. Kemarin tidak di-fault, ya semua tergantung sudut pandang hakim servis, beda orang beda penilaian," Ahsan menambahkan.
(sry)