WAWANCARA EKSKLUSIF

Ismed Sofyan Ungkap Rahasia Tetap Prima di Usia 38

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Mar 2018 12:59 WIB
Tua-tua keladi. Kata-kata itulah yang pantas disematkan untuk kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, yang kini menginjak 38 tahun.
Ismed Sofyan tetap tampil prima bersama Persija Jakarta meski sudah 38 tahun. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tua-tua keladi. Kata-kata itulah yang pantas disematkan untuk kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, yang tampil di Liga 1 2018 di usia 38.

Meski sudah berusia 'lanjut' untuk ukuran pesepakbola profesional, namun penampilan Ismed masih trengginas di lapangan. Ia pintar membaca pergerakan lawan dan masih piawai membantu serangan.

Pelatih Persija Stefano "Teco" Cugurra juga masih mempercayakan pos bek kanan pada Ismed Sofyan. Pemain kelahiran Aceh ini pun masih sanggup bermain 90 menit di semua ajang bersama Macan Kemayoran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada CNNIndonesia.com, Ismed mengungkapkan kunci kesuksesannya tetap tampil prima meski sudah berusia 'senja'. Berikut kutipan wawancara Ismed:

Saat ini Anda sudah 38 tahun. Usia yang tak lagi muda bagi pesepak bola profesional. Tapi, banyak yang bilang penampilan Ismed masih apik. Apa rahasianya?

Pertama saya bersyukur kepada Allah yang masih memberikan kesehatan dan kekuatan. Di usia sekarang saya masih bisa memberikan kontribusi buat Persija dan memberikan sesuatu yang positif. Hal ini sangat berarti buat saya.

Apakah Ismed punya metode khusus untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik?

Kalau metode khusus tidak ada. Mungkin hanya butuh waktu istirahat cukup dan pola makan yang teratur. Jadi tidak ada yang istimewa.

Yang pasti setiap hari saya tetap berlatih secara konsisten, disiplin, dan kerja keras. Ini mungkin yang jadi kuncinya. Pola makan normal, teratur istirahat itu yang terpenting.

Anda masih terpilih dalam daftar 11 pemain terbaik versi AFC usai Persija mengalahkan Song Lam Nghe An (SLNA). Apa tanggapan Ismed?

Saya juga kaget dan tidak menyangka bisa masuk di team of the week AFC. Kenapa saya terpilih sementara mungkin ada Marko Simic atau pemain lain yang lebih bagus dari saya. Tapi itu kan pemilihan dari media ya? Saya tidak tahu persis indikatornya. Saya cuma bisa bersyukur saja.

Usia tak membatasi karier Ismed Sofyan di Persija Jakarta.Usia tak membatasi karier Ismed Sofyan di Persija Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Apakah Ismed Sofyan sudah terbayang rencana pensiun?

Sekarang fokus untuk Liga 1 2018 dan belum terpikir untuk pensiun. Karena menurut saya, keinginan besar dari dalam diri membuat motivasi itu muncul yang akhirnya membuahkan sesuatu kalau usia tak bisa jadi satu ukuran.

Kalau keinginan dan kemauan kita untuk bekerja keras bisa ditumpahkan pada pertandingan, saya rasa itu akan membuahkan hasil.

Ada keinginan jadi pelatih?

Kalau sekarang ini saya masih fokus bermain. Tapi saat ada jeda kompetisi saya akan coba lanjutkan kursus kepelatihan. Dengan catatan tidak terganggu dengan jadwal kompetisi itu harapannya. Belum ada target.

Ismed Sofyan jadi panutan pemain muda baik di dalam maupun luar lapangan.Ismed Sofyan jadi panutan pemain muda baik di dalam maupun luar lapangan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Bagaimana proses regenerasi pemain muda Persija saat ini?

Regenerasi sangat penting karena generasi mudalah yang akan menggantikan posisi kita suatu saat nanti. Saat ini di tim kami ada sekitar 7-8 pemain muda.

Tapi saya rasa mereka harus lebih banyak belajar lebih banyak berlatih dan mereka disiapkan untuk usia 19 sewaktu-waktu juga pelatih butuh di Liga 1 mereka juga harus siap dimainkan. Saya rasa mereka harus lebih banyak belajar lagi. Supaya mereka siap secara fisik maupun mental.

Kenangan terindah di Persija?

Banyak. Tapi yang paling berkesan itu adalah saat bisa memenangkan setiap pertandingan. Itu kenangan yang sangat indah. Saya rasa di sepak bola kalau kita memenangkan pertandingan semua akan indah. Baik di luar lapangan, di tim, di rumah, di mana saja, di lingkungan akan indah.

Ismed Sofyan masih menjadi bek paling disegani lawan di Liga 1 2018.Ismed Sofyan masih menjadi bek paling disegani lawan di Liga 1 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Sebaliknnya, kalau tim itu selalu kalah akan menjadi polemik. Keluar enggak enak, di rumah enggak enak di tim juga suasananya jadi tak kondusif. Itu menurut saya.

Apakah ban kapten yang melekat di lengan Ismed Sofyan jadi beban?

Jadi kapten bukanlah beban karena harus jadi panutan, sebagai orang yang bisa dikatakan bisa membimbing rekan-rekannya baik di dalam maupun di luar lapangan.

Saya rasa tugas kapten tak hanya di lapangan tapi bagaimana menjaga suasana di luar lapangan dan menjaga kekompakan. Itu sangat penting. Karena sepak bola seperti keluarga dan dimainkan 11 orang, jadi satu dengan lain harus saling berkaitan seperti mata rantai yang berkesinambungan. (jun/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER