Palembang Setop Membangun Mulai Agustus Jelang Asian Games

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Palembang Ahmad Djazuli memastikan tidak ada lagi pembangunan infrastruktur yang dilakukan Palembang per Agustus untuk menyambut Asian Games 2018.

Djazuli mengatakan pihaknya diberikan tugas untuk menyiapkan infrastruktur, sarana prasarana, termasuk menyiapkan masyarakat untuk bisa menjadi tuan rumah yang ramah bagi para tamu yang hadir ke Palembang di Asian Games 2018 mendatang. Ia mengakui saat ini Palembang masih terkesan berantakan terutama menyoal kondisi jalanan yang rusak dan tingkat kemacetan yang cukup tinggi.

"Kalau kita lihat kekurangan ada di beberapa titik, tapi Insya Allah kurang lebih jelang 100 hari menuju Asian Games ini kami, Kota Palembang dan Pemprov Sumsel (Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan) akan menuntaskan apa yang jadi PR [pekerjaan rumah] kami. Mungkin masalah taman kota, kemacetan itu bagian dari dampak pembangunan."

Lihat juga: Kalahkan Marquez, Crutchlow Rebut Pole MotoGP Spanyol

"Insya Allah, sesuai target dari Pak Gubnerur (Alex Noerdin), per Agustus semua (pembagunan) harus sudah selesai. Tidak boleh lagi ada pembangunan setelah Juli apalagi saat Asian Games," sebut Djazuli di Palembang, Jumat (4/5).

Venue cabang olahraga dayung Asian Games 2018 di Palembang. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Djazuli sadar banyak pihak yang meragukan kesiapan Palembang sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara Asian Games 2018 selain Jakarta. Namun belajar dari pengalaman saat menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dan Islamic Solidarity Games 2013, semua keraguan itu bisa terbantahkan dengan hasil akhir yang terjadi.

Lihat juga: El Clasico Barcelona vs Real Madrid Paling Adem

"Termasuk kesiapan venue, Insya Allah semua akan terpenuhi. Kami juga sebenarnya belajar dari sebelumnya. Kondisi yang lebih parah bisa diatasi oleh Kota Palembang dan Sumsel di 2011 dan 2013. Semua bisa kami atasi walaupun ada keraguan dan semua bisa berjalan sesuai yang diharapkan," ungkapnya.

Di sisi lain, Djazuli memastikan LRT (Light Rail Transit) bakal menjadi moda transportasi utama yang bakal digunakan ofisial dan atlet peserta Asian Games 2018. Akses utamanya adalah mengantarkan peserta dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sport City (JSC) yang menjadi venue penyelenggaraan Asian Games.

Lihat juga: Drogba Cetak Assist dan Gol Usai Minum dari Botol Ball Boy

Total ada 13 stasiun yang akan dilewati untuk mencapai JSC dengan masing-masing stasiun berhenti selama 45 detik. Butuh waktu sekitar satu jam untuk menepuh perjalanan dari Bandara ke Jakabaring.

"LRT mempercepat akses bandara ke venue supaya tak ada kendala. Untuk jalan di bagian bawah (LRT) akan kami siapkan semua. Waktu Asian Games semua sudah siap. Venue sudah siap, tinggal penyelesaian akhir, penataan kawasan tapi itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan," ujar Djazuli. (bac)