Jakarta, CNN Indonesia -- Blunder yang dilakukan kiper dan aksi nakal bek Persija Jakarta jadi kombinasi komplet penyebab kekalahan Macan Kemayoran dari Home United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/5).
Buktinya, Persija harus menyerah 1-3 dari Home United di leg kedua semifinal zona ASEAN Piala AFC 2018 karena dua kesalahan fatal tersebut.
Gol pertama Persija tercipta karena blunder kiper Muhammad Rizky Darmawan di menit keenam. Upayanya mengantisipasi umpan silang malah terlepas sehingga dengan mudah diteruskan Shahril Ishak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan kesalahan fatal seorang penjaga gawang yang dipercaya tampil di level internasional.
Rizky Darmawan juga sebelumnya melakukan blunder pada gol ketiga Home United pada leg pertama di Singapura. Kesalahan Rizky membuat Macan Kemayoran menderita kekalahan 2-3.
 Cedera yang dialami Andritany Ardhiyasa memengaruhi pertahanan Persija. ( CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Respons telat Rizky dalam membaca arah bola yang memantul dari lapangan jadi petaka. Bola meluncur deras dan membuat gawangnya bergetar untuk kali ketiga.
Selepas pertandingan, Teco membela Rizky. Ia menilai penjaga gawang muda ini punya teknik cukup mumpuni. Namun, ia tak bisa membantah persoalan mental rapuh yang dimiliki kiper pelapis Andritany Ardhiyasa itu.
Pertandingan sebenarnya sempat berlangsung sengit setelah Persija mendapat hadiah penalti. Marko Simic berhasil menunaikan tugasnya dengan sempurna di menit kesembilan. Skor imbang 1-1.
 Marko Simic sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Namun, para penggawa Macan Kemayoran kembali melakukan kesalahan fatal. Aksi nakal Rezaldi Hehanusa dengan menarik pemain lawan di kotak penalti jadi bumerang. Tanpa ampun, wasit menunjuk titik putih sebagai ganjaran kejahilan Rezaldi.
Tembakan Shahril Ishak sempat diblok Rizky, namun bola liar berhasil diteruskan untuk mengubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Home United.
Cara bertahan yang buruk jadi kendala bagi Persija. Belakangan para pemain Macan Kemayoran punya kebiasaan melakukan aksi nakal untuk mengadang lawan. Aksi emosional agaknya lebih dikedepankan tim tuan rumah ketimbang menutup pergerakan lawan dengan cerdas.
 Aksi nakal Rezaldi Hehanusa berbuah penalti. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Buktinya, petaka bagi Persija bertambah setelah giliran Jameirson yang melakukan aksi nakal di menit ke-37. Jameirson memilih melanggar pemain lawan di luar kotak penalti.
Pelanggaran yang dilakukan Jameirson sebenarnya tak perlu. Selain masih ada Maman Abdurahman, jarak pemain Home United juga belum benar-benar berbahaya.
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Aksi nakal Jameirson berbuah kartu kuning kedua yang mengharuskannya keluar lapangan. Ini merupakan kartu merah kedua Jameirson setelah sebelumnya didapat saat Persija melawan Tampines Rovers.
 Jameirson mendapat kartu merah kedua di Piala AFC. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Kekalahan jumlah pemain membuat perjuangan Persija untuk meraih kemenangan semakin berat. Terlebih lagi Home United berhasil memperlebar keunggulan menjadi 3-1 di menit ke-44 lewat sundulan Ui-Young Song.
Kondisi diperparah setelah wasit Turki Mohammed Alkhudhayr memberi kartu merah pada kiper cadangan Persija, Daryono, yang melakukan protes berlebihan. Lagi-lagi pemain Persija menunjukkan sikap emosional yang tak perlu terjadi.
Persija memang masih bisa tampil apik di babak kedua meski harus bermain dengan 10 pemain. Namun, kekurangan pemain jelas membuat pekerjaan semakin berat dan harus rela tersingkir di semifinal.
Kini, Persija harus kembali ke level domestik. Berjuang memperbaiki posisi di papan tengah Liga 1 yang beberapa kali sempat 'dikorbankan' demi fokus di Piala AFC.
Kreasi lini serang Persija diakui masih jadi salah satu yang terbaik di Liga 1 musim ini. Hanya saja, aksi nakal para pemain bertahan ditambah blunder kiper pengganti harus benar-benar dibenahi jika tak mau terlukan lebih parah lagi.
(bac)