Jakarta, CNN Indonesia --
Lionel Messi menganggap media Madrid sebagai penyebab kasus pajak yang sempat mengemuka dan mengganggu karir profesional sang megabintang.
Messi sempat terbelit kasus pajak pada tengah tahun lalu. Salah satu olahragawan terkaya di dunia itu harus ke meja hijau untuk kasus penggelapan pajak.
Messi dan sang ayah, Jorge Horacio, dituduh melakukan penipuan pajak senilai empat juta euro atau senilai Rp61 miliar. Pihak berwenang menuduh Messi menggunakan perlindungan pajak di Belize dan Uruguay untuk menyembunyikan penghasilan dari penjualan hak citra yang terkait kontrak dengan beberapa perusahaan ternama.
Pesepakbola yang sudah berkostum Barcelona sejak level junior itu meyakini media Madrid sebagai sumber berita negatif.
 Lionel Messi sempat terbelit kasus penggelapan pajak terkait hak citra diri. (REUTERS/Tony Gentile) |
"Saya percaya permintaan untuk menyerang saya di masa sulit saat itu berasal dari Madrid. Saya tahu itu dan menyakitkan," ucap Messi dikutip dari
Sports Illustrated.
Kasus pajak membuat Messi mendapat hukuman penjara selama 21 bulan, dan Jorge juga mendapat vonis hukuman 15 bulan.
Kendati demikian Messi dan sang ayah tidak perlu menjalani hukuman penjara karena vonis di bawah dua tahun. Messi membayar denda €250 ribu dan Jorge €180 ribu.
"Saya mengalami tahun yang sulit pada saat itu, saya memiliki semua masalah dengan perbendaharaan harta. Saya tidak sampai depresi, tapi cara mereka menyerang saya, bagaimana keadaan saya, ayah saya dan orang-orang di sekitar saya, itu sangat sulit dan saya merasa diserang," kata Messi.
Messi pun merasa berterima kasih atas dukungan yang diberikan klub dan suporter selama didera masalah pajak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nva)