Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang timnas Mesir
Mohamed Salah menjadi korban politik di
Piala Dunia 2018 dan diisukan akan meninggalkan tim berjuluk The Pharaohs itu.
Rumor Salah akan hengkang dari tim asuhan
Hector Cuper tersebut mencuat setelah diundang makan malam pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, di kediamannya di Grozny pada Jumat (22/6). Kadyrov telah memimpin Chechnya sejak 2004 dan menundukkan gerakan separatis yang memerangi tentara Rusia dalam dua dekade terakhir.
Kejadian tersebut kabarnya membuat Salah merasa tidak nyaman karena dirinya terlalu menjadi sorotan di Chechnya, demikian yang disampaikan salah seorang sumber kepada
CNN. Salah yang menjadi pemain terbaik Liverpool musim 2017/2018 itu juga tidak ingin terlibat dalam topik di luar sepak bola atau bahkan dimanfaatkan untuk citra politik seseorang.
Dalam sebuah surat elektronik yang dikirimkan kepada CNN, Federasi Sepak bola Mesir mengaku terkejut dengan kabar Salah siap untuk keluar dari tim nasional Mesir usai pertemuan dengan Kadyrov. Pihak federasi mengatakan tidak pernah mendapat kabar tentang niat Salah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Mohamed Salah kesal karena merasa jadi korban politik di Rusia.Mohamed Salah kesal karena merasa jadi korban politik di Rusia. (REUTERS/Damir Sagolj |
"Kami selalu diberitahu oleh Salah ketika dia mengambil keputusan. Kami menghabiskan waktu bersama-sama sepanjang hari dan dia tidak pernah mendiskusikan isu ini dengan anggota delegasi mana pun," tulis pernyataan dalam surat elektronik federasi tersebut.
"Kami ada di ajang olahraga [Piala Dunia] dan kami mengikuti prosedur FIFA, kami tidak berdiskusi tentang politik. Dan jika ada diskusi politik, hal itu mesti langsung [dibicarakan] kepada FIFA."
 Razman Kadyrov memberikan gelar kehormatan kepada Mohamed Salah.Ramzan Kadyrov mengangkat Mohamed Salah sebagai warga kehormatan Chechnya. (REUTERS/Said Tsarnayev) |
Dalam kesempatan makan malam dengan Ramzan Kadyrov, Mohamed Salah juga diangkat menjadi warga kehormatan Cechnya. Penyerang 26 tahun itu pun disematkan pin sebagai tanda penghargaan yang didapat dari Kadyrov.
"Mohamed Salah adalah seorang warga kehormatan Republik Chechnya! Itu benar!" kata Kadyrov dalam sebuah pernyataan di media sosial dikutip dari CNN.
"Saya juga memberikan Salah sebuah pin pada jamuan makan malam untuk menghormati timnas Mesir," katanya menambahkan.
Dalam sebuah video dari RT, stasiun televisi berbahasa Rusia yang didanai pemerintah, memperlihatkan Salah tersenyum ketika Kadyrov sedang berpidato dan memasang pin di kerah baju pemain berusia 26 tahun itu.
Sebelumnya Salah juga terlihat berfoto dengan Kadyrov pada Minggu (10/6) jelang pertandingan pertama Mesir di Piala Dunia 2018 melawan Uruguay. Foto itu akhirnya menuai banyak kecaman karena menganggap Kadyrov yang diduga pelanggar hak asasi manusia menggunakan Salah untuk kepentingan politiknya.
(sry/bac)