Jakarta, CNN Indonesia -- Ludmila Kharyova sudah berusia 86 tahun, lebih muda dua tahun dari penyelenggaraan
Piala Dunia yang sudah berlangsung sejak 1930 dan dihelat sebanyak 21 kali.
Usia yang uzur tidak menyurutkan semangat wanita Rusia itu dalam menyambut Piala Dunia. Sebagai relawan, Kharyova terlihat masih aktif membantu pendukung timnas Spanyol yang ingin menyaksikan pertandingan fase grup menghadapi Maroko di Stadion Kaliningrad beberapa waktu lalu.
Selama penyelenggaraan Piala Dunia 2018, Kharyova mengenakan jaket dan topi biru yang merupakan seragam relawan. Senyum yang ramah menghiasi wajahnya yang keriput.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat senang ketika tahu kejuaraan ini dihelat di Rusia," kata Kharyova yang bekerja di sebuah kios di sebuah desa nelayan di Kaliningrad, seperti yang dikutip dari
Reuters.
 Ludmila Kharyova menjadi relawan Piala Dunia di Kaliningrad, Rusia. (REUTERS/Steve Keating) |
"Ada empat pertandingan yang bergulir di Kaliningrad dan salah satunya adalah Spanyol lawan Maroko. Saya tahu bahasa Spanyol dan ini membantu mereka [suporter] dalam berpartisipasi di Piala Dunia," katanya menambahkan.
Wanita yang sudah 60 tahun tinggal di Kaliningrad itu memiliki kemampuan berbahasa Spanyol dan kerap membantu mahasiswa Kuba yang belajar di Rusia.
Kharyova mengaku bukan penggemar berat sepak bola, namun ia mengikuti perkembangan beragam olahraga termasuk keberadaan megabintang sepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo.
"Tentu saja saya tahu Ronaldo dan dia sepertinya terlihat sebagai sosok yang sangat menyenangkan. Saya akan mendukung dia melalui Piala Dunia ini. Saya terus memantau seluruh pertandingan Piala Dunia 2018," ucap Kharyova.
Suasana riang dan gembira di Piala Dunia membuatnya senang karena membuat Kaliningrad diketahui banyak orang. Sebelumnya, pada masa perang dingin, Kaliningrad merupakan daerah tertutup bagi orang-orang asing.
"Saya besar dengan suasana perang. Saya masih kelas satu ketika Menteri Luar Negeri Uni Soviet, [Vyacheslav] Molotov mengatakan Jerman telah menyerang Uni Soviet."
"Saya khawatir tentang dunia ini, orang-orang seharusnya hidup dalam damai dan berteman dan tidak berperang tetapi saling berteman," lanjut Kharyova berharap.
(nva/jun)