Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
timnas Serbia Mladen Krstajic mengakui
timnas Brasil di
Piala Dunia 2018 terlalu tangguh bagi anak asuhannya. Ia menyebut tim Samba sebagai "pembangkit listrik dalam sepakbola modern".
Timnas Brasil mengalahkan Serbia dalam laga grup E Piala Dunia 2018 dengan skor 2-0 di Stadion Spartak, Rabu (27/6) waktu setempat. Gol diciptakan oleh Paulinho dan Thiago Silva.
Dengan hasil ini, Brasil melaju ke fase gugur dan tampil sebagai juara grup. Serbia pun tersingkir di fase grup karena kalah poin dari Swiss yang bermain imbang dengan Kosta Rika pada laga grup E lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada babak pertama kami menguasai pertendingan, kecuali saat Brasil menciptakan gol," ujar Krstajic. "Itu adalah saat kualitas individu para pemain bicara," imbuhnya.
"Kami berusaha untuk menang melawan pembangkit listrik dalam sepakbola modern, dan kami gagal," cetusnya, yang sempat diselidiki FIFA terkait ucapan kritisnya kepada wasit usai kekalahan melawan timnas Swiss.
Meski demikian, ia tetap menghargai kerja keras dan keberanian para pemainnya saat membela timnas. Terutama saat babak kedua dimana tim berjuluk Plavi ini terus menekan Brasil.
"Kami menekan dengan [garis pertahanan] tinggi dan di babak kedua kami mengambil risiko. Tapi ini sangat sulit untuk melawan semacam pembangkit listrik seperti Brasil dalam permainan terbuka," tuturnya.
 Thiago SIlva merayakan gol bersama rekan-rekannya ke gawang timnas Serbia. ( REUTERS/Grigory Dukor) |
Sebelum takluk dari Brazil, Serbia sempat mengalahkan Kosta Rika 1-0 dan kalah dari Swiss 1-2. Dengan rentetan hasil ini, Serbia pun tersingkir dari Piala Dunia 2018, yang merupakan turnamen besar pertama yang diikuti Serbia sejak Piala Dunia 2010.
"Kami sadar mereka adalah lawan yang tangguh," ucapnya. "Itulah hidup," tutup Krstajic.
[Gambas:Video CNN] (vws)