Jakarta, CNN Indonesia --
Swedia boleh saja meninggalkan legenda mereka Zlatan Ibrahimovic, tapi bukan berarti mereka menjadi tim hiburan di
Piala Dunia 2018.
Menekuk
Meksiko 3-0 pada Rabu (27/6), Swedia lolos ke fase 16 Besar dengan menempati posisi pertama Grup F dengan koleksi enam poin. Mereka lolos dengan ditemani Meksiko sebagai
runner-up.
Keberhasilan Swedia lolos ini pun 'memakan korban' yaitu Jerman, sang juara bertahan yang terpaksa angkat koper lebih awal karena menjadi juru kunci grup F.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Swedia memang kalah melawan Jerman 1-2 di laga kedua, tapi keberhasilan Andreas Granqvist untuk merebut satu tempat yang lolos bisa dikatakan mengejutkan.
Sebelumnya Jerman dan Meksiko jadi dua negara yang lebih diunggulkan untuk melaju ke fase selanjutnya. Jerman punya catatan selalu lolos dari babak grup selama 80 tahun terakhir, sementara Meksiko pun sejak 1994 selalu melakukan hal serupa.
Keberhasilan Swedia 'menggusur' salah satu tim unggulan ini sekaligus jadi penegasan kekuatan mereka yang telah terlihat dari fase kualifikasi.
Tergabung di Grup A kualifikasi zona Eropa bersama Prancis, Belanda, Bulgaria, Luksemburg, dan Belarusia, kala itu Swedia berhasil mendapatkan status runner-up dengan mengantongi poin 19.
Jumlah poin itu sebenarnya sama dengan Belanda, tapi mereka punya selisih gol lebih superior dari Tim Oranye. Swedia punya koleksi selisih 17 gol sementara Belanda sembilan.
 Andreas Granqvist merayakan kemenangan Swedia melawan Meksiko. Swedia menang dan lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2018. (REUTERS/Darren Staples) |
Sebagai catatan, Swedia sebenarnya hanya bisa menahan imbang Belanda 1-1 di kandang dan kemudian kalah 0-2 di laga tandang. Namun, ketika menghadapi pertandingan melawan tim-tim yang di atas kertas bisa ditaklukkan, Swedia berhasil mengoleksi pundi-pundi gol, sementara Belanda tidak.
Contohnya saja melawan Luksemburg. Saat Swedia berhasil mengempaskan mereka 8-0, Belanda hanya sanggup menang 3-1.
Langkah Swedia 'menyingkirkan' tim-tim besar ini kemudian berlanjut di fase play-off Piala Dunia 2018 ketika menghadapi Italia.
Di kandang, Swedia sukses menang 1-0 sementara ketika bertamu ke kota Milan mereka berhasil membawa pulang skor 0-0. Swedia pun mengantongi tiket ke Rusia sementara Italia harus meringis di rumah.
[Gambas:Video CNN]
Lini Serang yang ProduktifMenghadapi laga terakhir Grup F, Swedia punya beban harus menang dengan skor besar, karena mereka kalah
head-to-head dengan Jerman. Apalagi, di atas kertas Jerman lebih unggul dari Korea Selatan sehingga berpotensi ada tiga tim yang mengoleksi enam poin setelah melakoni laga terakhir.
Selisih dan produktivitas gol akan menentukan nasib ketiganya.
Swedia kemudian menjawab tantangan itu dengan kemenangan 3-0 sementara Jerman tersungkur melawan Korsel.
Sang pelatih bukan hanya senang dengan skor akhir tapi juga penampilan Swedia.
"Saya benar-benar bangga, bahkan tergerak oleh penampilan kami di pertandingan itu. Mereka sangat disiplin dengan semua yang mereka lakukan," ujar Janne Andersson.
 Untuk kali pertama sejak 2006, Swedia berhasil lolos ke 16 Besar Piala Dunia. (REUTERS/Jason Cairnduff) |
Sementara itu, bek 33 tahun Andreas Granqvist yang juga mengapteni Swedia menitikkan air mata seusai pertandingan.
"Ini tak terasa nyata. Permainan yang sangat mengesankan. Kami sebelumnya sangat kecewa setelah kekalahan melawan Jerman, tapi penampilan kami benar-benar bagus," ujar Granqvist.
Di 16 Besar, Swedia akan menghadapi Swiss yang di atas kertas juga bisa mereka kalahkan.
Terakhir kalinya Swedia bermain di 16 Besar Piala Dunia adalah pada 2006. Kala itu mereka ditekuk Jerman 0-2.
(arh)