ANALISIS

Senegal Gagal Selamatkan Wajah Afrika di Piala Dunia 2018

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jun 2018 03:40 WIB
Benua Afrika tanpa wakil di babak 16 besar Piala Dunia 2018 setelah timnas Senegal kalah 0-1 dari Kolombia di laga terakhir Grup H, Kamis (28/6).
Timnas Senegal kembali ke rumah dengan menempati peringkat ketiga klasemen akhir Grup H. (REUTERS/Marcos Brindicci)
Jakarta, CNN Indonesia -- Benua Afrika tanpa wakil di babak 16 besar Piala Dunia 2018 setelah timnas Senegal kalah 0-1 dari Kolombia di laga terakhir Grup H di Stadion Samara Arena, Kamis (28/6).

Sebelum pertandingan pamungkas melawan Kolombia, Senegal menjadi satu-satunya harapan untuk menyelamatkan wajah Benua Hitam di turnamen ini.

Dengan berada di posisi kedua hasil satu kemenangan dan sekali imbang, Senegal hanya membutuhkan satu poin untuk melaju ke babak gugur. Namun hasil pertandingan berkata lain, The Lions of Teranga justru takluk di tangan Kolombia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gol semata wayang Yerry Mina pada menit ke-74 tidak saja mengubur asa suporter Senegal, tetapi juga harapan pencinta sepak bola Afrika.

Secara umum Kolombia mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 57 persen. Tetapi Senegal memiliki tiga tembakan on target dari delapan percobaan. Sedangkan Kolombia yang memiliki empat percobaan hanya dua on target, namun satu di antaranya berbuah gol.

Sadio Mane gagal membawa Senegal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.Sadio Mane gagal membawa Senegal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. (REUTERS/Max Rossi)
Sejak babak pertama dimulai aura 'kemenangan' Senegal sebenarya sudah terlihat. Tim asuhan Aliou Cisse itu menerapkan permainan keras dan berani berduel fisik dengan pemain Kolombia.

Pemain-pemain andalan Los Cafeteros seperti Radamel Falcao, Juan Cuardado, hingga Quintero menjadi sasaran empuk tekel pemain-pemain Senegal. Bahkan gelandang Kolombia James Rodriguez harus ditarik keluar karena cedera pada menit ke-31 untuk digantikan dengan Luis Muriel.

Sedangkan Kolombia yang mendapatkan pressing ketat dari Senegal tampak memilih mengalah dengan memainkan bola-bola jauh tidak umpan pendek dari kaki ke kaki.

Permainan keras pemain-pemain Senegal kepada pemain Kolombia tidak memengaruhi mental Los Cafeteros.Permainan keras pemain-pemain Senegal kepada pemain Kolombia tidak memengaruhi mental Los Cafeteros. (REUTERS/David Gray)
Kolombia mendapatkan kesempatan pertama yang memberikan bahaya untuk pertahanan Senegal pada menit ke-13. Sayang tendangan bebas Quintero masih bisa ditepis kiper Khadim N'Diaye.

Peluang Senegal untuk unggul juga sempat muncul pada menit ke-17 ketika Davinson Sanchez menjatuhkan Sadio Mane. Tekel kaki kanan Sanchez mengenai kaki kiri Mane. Wasit Milorad Mazic langsung menunjuk titik putih.

Hanya saja setelah melihat VAR wasit asal Serbia itu membatalkan penalti tersebut. Dalam tayangan ulang kaki Sanchez diklaim lebih dulu mengenai bola sebelum membuat Sane tersungkur di lapangan.

Gol Yerry Mina di babak kedua memupuskan harapan Senegal dan suporter sepak bola Afrika.Gol Yerry Mina di babak kedua memupuskan harapan Senegal dan suporter sepak bola Afrika. (REUTERS/Max Rossi)
Di babak kedua Kolombia mengubah gaya bermainnya dengan menerapkan permainan bola-bola pendek saat menyerang Senegal. Sampai akhirnya sundulan Yerry Mina menit ke-74 menghancurkan harapan Senegal.

Di Piala Dunia 2018, Afrika diwakili lima tim. Kelima tim tersebut, Tunisia, Senegal, Nigeria, Maroko, dan Mesir. Negara terakhir merupakan tim terakhir yang tersingkir dari fase grup setelah menelan dua kekalahan. Mesir kalah 0-1 dari Uruguay dan menelan kekalahan telak 0-3 dari tuan rumah Rusia. The Pharaohs pun menempati posisi juru kunci di di Grup A.

Di Grup B, nasib Maroko yang menempati grup mau mengalami nasib serupa dengan Mesir. Hanya saja, meski menelan dua kekalahan di dua laga awal, Maroko akhirnya meraih satu poin usai mengimbangi Spanyol 2-2.

Senegal Gagal Selamatkan Wajah Afrika di Piala Dunia 2018
Tim Afrika ketiga yang tersingkir adalah Tunisia usai dua kekalahan dari Inggris (1-2) dan Belgia (2-5) di Grup G. Namun Tunisia sempat merepotkan kedua tim tersebut dengan mencetak tiga gol. Di pertandingan terakhir Tunisia juga berpeluang membawa pulang tiga poin saat menghadapi Panama.

Kesempatan tim-tim Afrika unjuk gigi ada pada Nigeria dan Senegal. Di laga kedua Nigeria mengalahkan Islandia 2-0. Jika menang atas Argentina, The Super Eagles bisa melaju ke babak gugur. Sayang di pertandingan terakhir Nigeria justru kalah 1-2 dari Argentina, dan menjadi tim Afrika keempat yang angkat koper.

Senegal menjadi tim terakhir Afrika yang tersingkir setelah kalah karena poin fair play karena memiliki jumlah poin, selisih, serta produktivitas gol yang sama. Poin fair play dimulai di Piala Dunia 2018 dengan menghitung jumlah kartu kuning dan kartu merah.

Kartu kuning pertama membuat poin tim dikurangi satu, poin tim akan dikurangi tiga jika mendapat kartu kuning kedua atau kartu merah tidak langsung. Kartu merah langsung membuat poin tim dikurangi empat. Sedangkan kartu kuning dan kartu merah langsung membuat poin tim dikurangi lima.

Selama tiga laga di fase grup, Jepang memiliki poin fair play yang lebih baik ketimbang Senegal. Samurai Biru mendapat empat kartu kuning sedangkan Senegal mengoleksi enam kartu kuning.

Sejak babak 16 besar diperkenalkan di Piala Dunia 1986, ini merupakan kali pertama tidak ada tim Afrika di babak tersebut. Dalam delapan edisi Piala Dunia sebelumnya, setidaknya ada satu tim Afrika di babak 16 besar. Di Piala Dunia 2014 Brasil ada dua tim Afrika yang melaju ke 16 besar, Nigeria dan Aljazair. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER