Jakarta, CNN Indonesia -- Lolos ke putaran final
Piala Dunia 2018 lewat jalur
playoff,
Swedia mampu melangkah hingga ke babak perempat final. Namun, jangan terkejut dengan keberhasilan Swedia lolos hingga delapan besar.
Swedia lolos ke babak perempat final berkat kemenangan 1-0 atas Swiss di Stadion Saint Petersburg, Selasa (3/7). Gol Emil Forsberg di babak kedua memastikan langkah Swedia ke perempat final Piala Dunia untuk kali pertama sejak 1994.
Timnas Swedia tidak memiliki Faktor X. Tidak ada pemain flamboyan di skuat Blagult, yang dianggap bisa sebagai pembeda. Mungkin hanya Forsberg satu-satunya pemain yang punya permainan elegan. Tapi, timnas Swedia punya kegigihan. Mereka tidak pernah menyerah sebelum wasit meniup peluit terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan lupa Swedia berhasil tampil di Rusia setelah menyingkirkan Belanda di babak kualifikasi dan menang atas Italia di babak
playoff. Dua tim raksasa Eropa berhasil disingkirkan Swedia.
Kegigihan pula yang membuat Swedia berhasil lolos ke babak perempat final. Meski tidak indah -Swedia vs Swiss merupakan pertandingan paling membosankan di babak 16 besar- tapi Swedia tetap pantas lolos ke babak selanjutnya.
 Swedia dan Swiss bukan laga yang minim peluang. (REUTERS/Darren Staples) |
Ketika dua tim mengandalkan permainan kolektif bertemu, pertandingan monoton berpeluang besar terjadi. Dan itu yang terlihat di awal-awal pertandingan Swedia vs Swiss.
Swedia melakukan penguasaan bola lebih banyak hingga pertengahan babak kedua, sebelum Swiss mulai memberikan perlawanan setelah 25 menit pertandingan berjalan.
Sedikit membuat frustrasi melihat pertandingan babak pertama Swedia vs Swiss. Pasalnya meski memiliki peluang untuk mencetak gol, tapi minimnya kualitas di sepertiga akhir pertahanan lawan membuat Swedia dan Swiss gagal mencetak gol di babak pertama.
Buruknya kualitas di lini depan terlihat dalam statistik di babak pertama. Dikutip situs resmi FIFA, dari tujuh tembakan yang dilakukan Swedia, tim asuhan Janne Andersson itu hanya mampu melakukan satu
shot on target.
Sementara Swiss hanya lebih baik satu
on target dari tujuh tembakan. Ketidaktenangan di dalam kotak penalti dan penyelesaian akhir membuat skor kacamata bertahan hingga akhir babak pertama.
Di babak kedua situasinya tidak jauh berbeda. Pertandingan kembali berjalan alot. Sejumlah peluang yang didapat juga tidak mampu dimanfaatkan Swedia dan Swiss untuk mencetak gol. Tapi, keberuntungan lebih berpihak kepada Swedia.
Sebuah tendangan Forsberg dari luar kotak penalti pada menit ke-66 bersarang di gawang Swiss. Bola sempat mengenai kaki Manuel Akanji dan berubah arah ke pojok kanan gawang. Kiper Yann Sommer pun hanya terdiam tidak berdaya.
 Pendukung timnas Swedia merayakan kemenangan atas Swiss di babak 16 besar Piala Dunia 2018. (REUTERS/Anton Vaganov) |
Di sisa pertandingan Swedia mampu menahan serangan Swiss. Andreas Granqvist dan kawan-kawan tampil disiplin di lini belakang dan mampu fokus hingga 90 menit.
Salah satu kunci kemenangan Swedia adalah mengunci permainan Xherdan Shaqiri. Swedia berhasil membatasi pergerakan Shaqiri, tidak membiarkan 'Messi dari Swiss' itu mendapatkan ruang dan masuk kotak penalti.
Bahkan lini pertahanan Swedia tidak membiarkan Shaqiri melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang selama ini menjadi senjata utama mantan pemain Bayern Munchen tersebut.
Swedia pun meraih kemenangan 1-0 atas Swiss. Sebuah kemenangan ciri khas Swedia. Kemenangan yang diraih berkat kerja keras dan tidak pernah menyerah.
Sepanjang sepuluh pertandingan di 2018, Swedia hanya satu kali mampu meraih kemenangan lebih dari satu gol, yakni ketika menang 3-0 atas Meksiko di fase grup Piala Dunia 2018.
Kini Swedia berada di perempat final Piala Dunia 2018, dan tidak ada pihak yang berhak bilang mereka tidak pantas berada di posisinya saat ini. Selama tidak ada tim yang mampu mematahkan kegigihan Swedia, maka Blaugult akan terus melangkah di Piala Dunia 2018.
(nva)