Bayar Kesalahan '96, Southgate Belum Ingin Pulang

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 15:22 WIB
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengaku belum ingin pulang dari Dunia 2018 dan sukses membayar kesalahannya dalam adu penalti di ajang Piala Eropa 1996.
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate. (REUTERS/Phil Noble)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski sudah membayar utang kegagagalan penalti di masa lalu, pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengaku belum ingin pulang dari Rusia usai mengalahkan Kolombia di babak 16 besar piala Dunia 2018.

Inggris diketahui sukses lolos ke babak perempat final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Kolombia melalui adu penalti dalam laga yang berlangsung di Stadion Spartak, Rabu (4/7) dini hari WIB.

Usai skor imbang 1-1 hingga 120 menit, Inggris menang 4-3 di babak adu tendangan 12 pas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bisa menjadikannya sebagai pengalaman," ucap dia, dikutip dari The Sun.

"Kita bisa menuliskan cerita dan sejarah kita sendiri dan kita sudah memiliki beberapa di antaranya saat ini. Saya belum ingin pulang," lanjut



Southgate seolah menebus kesalahannya dalam adu penalti melawan Jerman di babak semifinal Piala Eropa 1996, di Inggris. Ketika itu, muncul euforia "football is coming home" seiring penampilan oke The Three Lions di fase grup hingga babak perempat final.

Saat itu ia, yang masih berusia 22, jadi penendang terakhir Inggris. Southgate mengarahkan bola datar ke sisi kanan. Andreas Koepke mudah saja membaca dan menepisnya. Sementara, penendang terakhir Jerman, Andreas Möller, sukses menaklukan David Seaman. Inggris kalah di rumah sendiri.

Harry Kane menaklukkan David Ospina dalam adu penalti.Harry Kane menaklukkan David Ospina dalam adu penalti. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Dan kini, saat ia berusia 47, momen penebusan kesalahan datang saat melawan Kolombia. Timnas Inggris sudah mempersiapkan diri untuk melalui babak adu penalti sejak lama.

"Adu penalti itu berat. Kami sudah bicara panjang dan sulit soal memenangkan proses tendangan penalti. Mereka tetap tenang.

"Kami memperhatikan teknik, apa yang kami perlukan sebagai tim, dan peran seorang kiper," imbuhnya.

Dan momen itu datang saat menghadapi Kolombia. Kemenangan menghampiri.

Kiper timnas Inggris Jordan Pickford memblok penalti Carlos Bacca.Kiper timnas Inggris Jordan Pickford memblok penalti Carlos Bacca. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
"Kami memperlihatkan kekuatan untuk bangkit kembali dari kekecewaan yang besar dan tetap kalem. Semua pemain dan staf layak mendapat penghargaan," tutur Southgate.

"Ini adalah malam yang istimewa untuk tiap orang Inggris," ujar Southgate.

Namun demikian, Southgate enggan larut terlalu lama dalam euforia. Ia ingin mempersiapkan diri menghadapi Swedia yang jadi lawan mereka di babak perempat final Piala Dunia 2018.

Terlebih, rekor pertemuan kedua tim tak terlalu bagus. Berdasarkan catatan FIFA, kedua tim sudah bertemu 23 kali, dan masing-masing mencatat tujuh kemenangan, dengan sembilan imbang.
Bayar Kesalahan '96, Southgate Belum Ingin Pulang
Dalam ajang Piala Dunia, Inggris dan Swedia baru bertemu dua kali dengan hasil imbang (Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2006).

"Sekarang saya berpikir tentang Swedia. Kami punya rekor pertemuan buruk dengan mereka. Kami memandang remeh mereka dalam beberapa tahun," tandas Southgate.

(bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER