Jakarta, CNN Indonesia -- Kelolosan delapan tim ke babak perempat final
Piala Dunia 2018 menjadi panggung sejumlah bintang. Namun, ada sejumlah 'pahlawan tanpa tanda jasa' yang diam-diam memberi pengaruh signifikan.
Para bintang yang sering mendapat sorotan terutama adalah para peraih
Man of the Match. Yakni, Kylian Mbappe, yang mencetak dua gol di laga Prancis vs Argentina; Edinson Cavani yang mencetak dua gol di laga Uruguay vs Portugal.
Selain itu ada nama Neymar Jr, yang mencetak satu gol dalam laga Brazil vs Meksiko; Emil Forsberg, pencetak gol tunggal dalam laga Swedia vs Swiss; Eden hazard, insiprasi Belgia kala mengalahkan Jepang; Igor Akinveev saat Rusia menyudahi kiprah Spanyol; serta Harry Kane yang memimpin Inggris menaklukkan Kolombia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lupa pula soal cerita kepahlawanan Luka Modric dan Danijel Subasic saat Kroasia mengakhiri perlawanan alot tim Dinamit Denmark.
 Kylian Mbappe saat memporak-porandakkan pertahanan Argentina. ( REUTERS/Pilar Olivares) |
Namun, FIFA tetap melihat peran atau pengorbanan besar sejumlah individu yang tak tampak di mata publik atau tak tertangkap statistik dibalik kesuksesan tim-tim itu. Berikut daftarnya. dikutip dari situs resmi
FIFA.
1. Maximiliano Pereira di timnas UruguayPereira (34) adalah pemegang
caps internasional terbanyak di timnas Uruguay dengan 125 laga. Perannya adalah memberi inspirasi dan bimbingan kepada para pemain muda sejak lama.
 Maximiliano Pereira dalam pertandingan melawan Uzbekistan di Montevideo, Uruguay, 7 Juni. ( AFP PHOTO / PABLO PORCIUNCULA) |
"Dia sangat penting bagi tim selama bertahun-tahun dan akan terus begitu meski ia tak bermain [di
line up]," ucap bek timnas Uruguay Diego Godin. "Pengalamannya banyak menolong para pemain muda," imbuhnya.
Pereira, bek sayap kanan ini belum diturunkan di Piala Dunia 2018. Di masa lalu, ia punya peran vital saat membawa timnya lolos ke semifinal Piala Dunia 2010 dan memenangkan kejuaran Copa America 2011.
2. Guy Stephan di timnas PrancisIa merupakan asisten pelatih timnas Didier Deschamps sejak enam tahun lalu. Skuat memandangnya sebagai sosok seorang ayah di tempat latihan.
 Skuat timnas Prancis disebut memiliki sosok ayah pada diri asisten pelatih timnas Guy Stephan. ( REUTERS/Pilar Olivares) |
"Jarang ada orang seperti dia. Dia bisa digambarkan dengan kata-kata, meski tak cukup, sebagai: setia, jujur, efisien, cerdas," ucap Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF) Noel le Graet.
3. Cleber Xavier di timnas BrasilAsisten pelatih timnas Brasil ini sudah bekerja bersama Tite sejak 17 tahun silam. Bergantian dengan Sylvonho, Xavier selalu menemani Tite dalam konferensi pers; sebuah simbol kepercayaan dari Tite untuk tim pelatih.
 Tite dan Cleber Xavier, di Jerman, 26 Maret. ( AFP PHOTO / Tobias SCHWARZ) |
"Saya adalah sosok pekerja, Tite adalah pemberi ide. Tite tak memusatkan pada sosok tertentu, jadi saya semacam pelatih kedua, dengan kekuasaan yang sama, sementara dia jadi pemegang keputusan," tutur Xavier.
4. Axel Witsel di timnas BelgiaBermain sebagai pemain tengah yang berposisi lebih dalam, Witsel mencontohkan fleksibilitas peran yang disukai pelatih.
 Pemain timnas Belgia Axel Witsel memberi pengaruh dari tengah lapangan. ( Francois Lenoir) |
"Sudah jadi bakat saya untuk tenang. Hal ini menolong kami saat harus menghadapi momen menegangkan, dan saya mencoba menyebarkan ketenangan ini kepada para pemain lainnya saat dibutuhkan," tutur Witsel.
Dalam tiga pertandingan yang dimainkannya di Piala DUnia 2018, ia membuat 172 umpan sukses, terbanyak melakukan umpan jarak menengah (119 kali), 17 kali recovered balls, tanpa melakukan takel, tanpa gol ataupun assist.
Keberadaannya di lini tengah bersama Kevid de Bruyne membuat Radja Nainggolan seolah tak dibutuhkan di timnas.
5. Yuri Zhirkov di timnas RusiaPemain Zenit Saint Petersburg kelahiran 34 tahun lalu ini turun di pertandingan babak pertama saat melawan Spanyol. Ia diganti pada bebak kedua saat cederanya di tendon achilles kumat.
Pada tiga pertandingan yang ia mainkan di Piala Dunia 2018, ia tak menciptakan gol ataupun assist. Namun, permainannya di sisi kiri Rusia, dengan cakupan 25,6 km (8,3 km dengan bola dan 11,3 km tanpa bola), dinilai membantu permainan tim.
 Yuri Zhirkov (kanan) dalam pertandingan melawan Arab Suadi. ( REUTERS/Kai Pfaffenbach) |
Selain itu, ia menyumbang 52 umpan akurat, melakukan lima sepak pojok, serta 11 percobaan umpan silang.
6. Iva Olivari di timnas KroasiaIa adalah manajer timnas Kroasia sekaligus perempuan pertama yang duduk di bench timnas di sepanjang sejarah Piala Dunia. Mantan juara nasional tenis di kelompok usia U-14 itu mengurus logistik, rencana perjalanan, dan banyak hal lainnya di timnas. Iva sudha bekerja di timnas Kroasia sejak 1992.
[Gambas:Instagram]"Iva adalah orang yang luar baisa," ucap Danijel Subasic, kiper timnas Kroasia.
"Ia selalu bersama kami. Dia seperti malaikat penjaga kami! Saya mengenalnya selama 10 tahun. Tak mudah mengatur skuat. Dia suka bercanda dan kami menyukainya," imbuh Subasic.
7. Daniel Ekvall di timnas SwediaBukan tim unggulan, sukses tim asal Skandinavia hingga peerempat final itu tak lepas dari mental baja dan kebersamaan tim. Dan itu adalah peran dari penasihat psikologi olahraga timnas Swedia, Daniel Ekvall.
"Saya terbuka untuk bicara empat mata dan ada pula sesi kelompok. Melalui hal yang dikatakan pemain di pertemuan-pertemuan itu, saya membuat rencana psikis untuk pertandingan berikutnya. Saya sangat tahu kami melakukannya bersama," tutur Ekvall.
8. Allan Russel di timnas InggrisBerterimakasihlah para pendukung The Three Lions kepadanya. Russel disebut sudah bekerja untuk menyiapkan detil bagaimana gol demi gol bisa diraih Inggris.
 Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate dan asisten pelatih Allan Russell di Rusia, 19 Juni. ( REUTERS/Lee Smith) |
"Ada sedikit orang yang bekerja yang menyangkut detil, dalam hal teknis, darimana gol datang," ungkap pelatih timnas Inggris Gareth Southgate.
"Allan fokus kepada hal-hal teknis secara spesifik," imbuhnya.
(har)