Jakarta, CNN Indonesia --
Valentino Rossi jadi pebalap pertama yang mampu meraih 6000 poin di ajang
MotoGP. Meski demikian ada keresahan dalam diri Rossi menghadapi situasi saat ini.
Rossi menjadi pebalap pertama yang meraih 6000 poin di ajang MotoGP. Catatan ini membuat Rossi makin sah disebut legenda MotoGP selepas pensiun nanti.
Namun di balik keberhasilan meraih 6000 poin, Rossi harus kembali menelan pil pahit gagal meraih kemenangan dalam satu seri pun. Rossi harus puas finis di posisi keempat di belakang Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di awal balapan, Rossi mampu bersaing dengan ketiga pebalap tersebut. Namun saat paruh kedua balapan, Rossi mulai kesulitan mengimbangi kecepatan para rivalnya. Rossi akhirnya dengan mudah disusul oleh ketiga pebalap tersebut dan tak lagi punya peluang untuk kembali menyusul.
 Valentino Rossi menjadi pebalap pertama yang meraih 6000 poin di MotoGP. (REUTERS/Fabrizio Bensch) |
Di antara para pebalap yang finis di posisi enam besar, Rossi jadi satu-satunya pebalap yang menggunakan ban medium.
Pilihan Rossi menggunakan ban medium bukan berarti kesalahan strategi pemilihan ban, melainkan karena Rossi tak punya pilihan lain. Motor Yamaha seolah tak berjodoh dengan ban keras.
"Saya memutuskan menggunakan ban medium karena sangat sulit menggunakan ban keras dengan motor Yamaha."
"Kondisi ban depan saya cukup oke. Saya kehilangan akselerasi seperti biasanya, terutama setelah beberapa lap usai ban mulai goyang. Para pebalap di atas saya punya akselerasi lebih bagus jadi ini adalah keuntungan mereka," tutur Rossi seperti dikutip dari situs MotoGP.
Rossi saat ini memang ada di posisi dua klasemen MotoGP 2018. Namun hal itu tak lantas Yamaha benar-benar kompetitif musim ini.
Rossi sering mengeluhkan kondisi motor Yamaha yang menurut dirinya bisa mendorong hasil lebih bagus bila memiliki performa yang setara dengan Honda dan Ducati.
 Valentino Rossi kesulitan tampil kompetitif di paruh akhir balapan. (REUTERS/David W Cerny) |
Alih-alih jadi penantang serius gelar juara dunia MotoGP 2018, Rossi masih memikirkan cara untuk meraih kemenangan seri bersama Yamaha. Yamaha terakhir kali juara seri pada MotoGP Belanda 2017 alias sudah lebih satu tahun.
Posisi kedua Rossi di klasemen MotoGP saat ini juga 'dibantu' oleh kesialan Andrea Dovizioso yang beberapa kali gagal finis saat ia sejatinya tampil bagus dalam seri tersebut. Meski Rossi mengatakan belum menyerah mengejar Marquez, performa motor yang belum stabil bisa jadi isyarat bendera putih untuk perburuan gelar juara dunia MotoGP musim ini.
Seri balapan berikutnya adalah MotoGP Austria. Rossi tak bisa berpikir jauh tentang titel juara dunia ke-10 dalam kariernya bila ia tak bisa memenangkan seri MotoGP.
"Kami punya sesuatu, sayangnya tidak terlalu hebat. Namun detail kecil yang akan kami uji coba ini penting karena pekan depan kami akan ada di Austria, salah satu tempat terburuk untuk kami."
"Jadi penting bagi kami untuk mendapatkan langkah kecil untuk bisa kompetitif (di Austria)," ujar Rossi.
(bac)