Juara Olimpiade Dukung Atlet Renang Indonesia di Asian Games

Jakarta, CNN Indonesia -- Ranomi Kromowidjojo, peraih tiga medali emas Olimpiade asal Belanda, memberikan dukungan khusus bagi atlet renang Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018.

Atlet yang memiliki darah Jawa itu didatangkan ke Indonesia, Rabu (15/8), untuk menambah motivasi atlet-atlet Indonesia yang akan bersaing dengan perenang-perenang top Asia.

Lihat juga: Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Palestina di Asian Games

Ranomi memberi tips kepada atlet-atlet renang Indonesia yang sedang menjalani program tapering atau pengurangan beban latihan sebelum pertandingan.

"Jadi santai saja, karena kalian sudah memiliki persiapan sendiri. Tapi hal yang paling penting adalah percaya kepada dirimu sendiri dan kamu adalah satu-satunya yang bisa merasakan apa yang dibutuhkan agar berlomba dengan baik," kata Ranomi kepada atlet timnas renang Indonesia dikutip dari Antara.

Ranomi Kromowidjojo meraih emas Olimpiade 2008 dan 2012. (REUTERS/Stefan Wermuth)

"Setelah meluncur dari blok, hanya akan ada lomba kalian. Start yang bagus, kayuh yang bagus, berenang lah secepat mungkin, putar balik dan finis yang bagus. Setelah finis kamu akan melihat hasilnya, kamu akan melihat apakah kamu mencetak rekor atau yang lain," ujarnya.

Atlet kelahiran 1990 itu juga mengingatkan agar para pendukung tuan rumah memenuhi tribune stadion akuatik untuk mendukung kiprah atlet Merah Putih yang sedang berjuang.

Harapan Tim Renang Indonesia

Perenang I Gede Siman Sudartawa juga berharap dapat bersaing dengan atlet-atlet Jepang, China, dan Korea Selatan yang biasa menguasai gelanggang renang di Asian Games.

"Kalau memang pas semuanya, benar-benar pas, mungkin bisa emas, atau perak maupun perunggu," ujar atlet yang menjadi andalan di nomor 50 meter dan 100 meter gaya punggung.

Lihat juga: Rossi Diklaim Bantu Lorenzo Kalahkan Marquez di MotoGP

Ketua umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Anindya Bakrie berharap tim akuatik bisa kembali meraih emas di Asian Games setelah absen dari podium sejak Asian Games 1990.

"Harapan kami, kami ingin 'pecah telor' dan mengubah tren selama 28 tahun sehingga kami bisa mendapatkan medali di akuatik," ujarnya. (sry)